Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Geopark Batur, Belajar Gunungapi yang Ada di Bali

Kompas.com - 03/10/2017, 09:18 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANGLI, KOMPAS.com - Museum Geopark Batur yang ada di Bangli Bali erat kaitannya dengan keberadaan 127 gunungapi aktif yang ada di Indonesia.

Ratusan gunung tersebut terbentang luas dari Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kepulauan Banda, Halmahera, hingga Sulawesi bagian utara dan membentuk busur gunungapi Indonesia.

Batur Global Geopark ditetapkan menjadi jendela informasi gunung api yang ada di Indonesia oleh Global Geopark Network UNESCO, 20 September 2012 di Portugal.

Di Batur Global Geopark dijelaskan banyak hal. Mulai dari pembentukan gunungapi, material hasil letusan, tipe letusan dan bentuk gunungapi, sebaran, sejarah, dan manfaat gunungapi di Indonesia.

(Baca juga: Museum Geopark Batur Bali Diharapkan Menjadi Destinasi Wisata)

 

Saat Kompas.com berkunjung Ke Museum Geopark, Minggu (1/10/2017), banyak informasi menarik. Salah satunya mengenai proses pembentukan Pulau Bali yang memiliki dua gunung api yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung

Pulau Bali terbentuk dari adanya kegiatan gunungapi di bawah laut lebih dari 23 juta tahun lalu di sebelah timur pulau Jawa. Di bawah kulit bumi terdapat magma yang sangat panas sehingga melelehkan kerak bumi di atasnya atau yang dikenal dengan hotspot.

Lalu terjadi pengendapan di bawah laut yang diduga berasal dari erosi batuan yang terdapat di Pulau Jawa bagian timur.

Sementara di bagian selatan mulai tumbuh subur terumbu karang. Pertumbuhannya terhenti dan menjadi batu gamping terumbu. Sebagian berlapis dan berada di bagian selatan Pulau Bali dan di Pulau Nusa Penida.

Ada 19 penjelasan tentang terbentuknya Pulau Bali yang berkaitan dengan gunungapi termasuk aktivitas gunungapi Buyan-Bratan dan Batur yang tidak berhenti.

30.000 tahun yang lalu, Gunung Buyan-Bratan meletus dan mengeluarkan ignimbrit dan lahar. Kegiatan Gunung api di Pulau Bali terus bergeser ke timur dengan aktifnya Gunung Batur Purba, Gunung Seraya.

Letusan yang terjadi pada 30.000 dan 20.000 tahun yang lalu ini menyebabkan sisa tubuh Gunung Agung Purba runtuh

Aktivitas gunungapi terus bergerak dan bergeser ke Gunung Agung yang menghasilkan endapan.

Lava Gunung Agung menerobos bagian tenggara dan menjadi Gunung Pawon sebagai Gunung Parasit dari Gunung Agung. Kegiatan gunungapi terakhir yang menyusun Pulau Bali adalah Gunung Api Lesong.

Aktivitas gunungapi tersebut yang membuat Pulau Bali mengalami pengangkatan karena berbagai material hasil erosi yang muncul di permukaan. Akibat proses erosi dan pengangkatan ini pulalah, daerah di Bali seperti Pecatu, Ungasan terhubung.

(Baca juga: Gunung Agung, Cerah di Malam Hari, Mendung di Pagi Hari)

Lulut Prasojo (37), salah seorang pengunjung Museum Geopark Batur mengaku sengaja berkunjung untuk mengetahui informasi kegunungapian setelah banyak berita yang muncul tentang status gunung Agung yang awas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com