Cerita Ganjar Menabung Berbulan-Bulan demi Beli Kaset Rock

Kompas.com - 01/10/2017, 12:35 WIB
David Oliver Purba

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Bukan kali pertama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ditemui saat sedang menikmati konser band-band rock, termasuk metal.

Hal ini pula yang terlihat saat ia menghadiri konser Dream Theater, grup prog metal asal Boston, Amerika Serikat, di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Jumat (29/9/2017).

Di sana, Ganjar sempat bercerita asal mula mulai dirinya menyukai band beraliran rock, ketika duduk di bangku SMA.

Lirik serta musik yang melambangkan kekuatan dan kebebasan menjadi alasan mengapa Ganjar suka dengan band-band dengan aliran musik tersebut.

"Itu eranya bebas. Eranya unsur keras, memberontak. Itu (melambangkan) jiwa muda," ujar Ganjar kepada Kompas.com, Jumat.

Apresiasi itu masih terlihat ketika Ganjar menikmati pekikan suara James Labrie, permainan gitar John Petrucci, aksi drum Mike Mangini, dan "gilanya" petikan bass John Myung dengan suguhan "Dark Enternal Night" sebagai penutup.

Di tengah permainan lampu panggung yang memecah malam Yogyakarta, tempat dulu Ganjar menempuh pendidikan SMA, ia terlihat mengangkat tangan, menganggukkan kepala, atau merekam momen tersebut menggunakan ponselnya.

Ganjar sendiri saat itu membawa serta sang istri, Siti Atiqoh Suprianti, dan sang anak, Muhammad Zinedine Alam Ganjar. Mereka kompak mengenakan kaus berwarna hitam bertuliskan "Dream Theater 25th Anniversary Tour",  celana jins, dan sepatu berwarna hitam.

Sedikit berbeda dengan Ganjar, sang istri dan anaknya terlihat begitu ekspresif. Siti Atiqoh dan Alam kompak melompat-lompat, dan bernyanyi dengan melihat lirik lagu yang sudah disiapkan di ponsel.  

Koleksi kaset dan makna kebebasan

Ganjar yang menempuh pendidikannya di SMA BOPKRI 1 mulai mengoleksi kaset band-band rock terkenal, seperti Led Zappelin, Deep Purple, hingga band yang digawangi vokalis Freddie Mercury, Queen.

Masih teringat oleh Ganjar bagaimana lagu-lagu Deep Puple dari album The House of Blue Light menghiasi masa mudanya.

Namun, semua koleksi itu tidak dia dapatkan dengan mudah karena bagaimanapun saat itu masih SMA.

Untuk membeli sebuah kaset yang pada masanya berharga Rp 1.250, hal tersebut sangatlah sulit baginya. Ganjar harus menabung hingga berbulan-bulan hanya untuk membeli sebuah kaset dari band yang disukainya.

Ia mengaku, saat ini koleksi kaset dan CD dari band kesayangannya itu satu per satu mulai menghilang.

"Kalau dulu menabung lama, bisa beli berminggu-minggu, berbulan-bulan untuk satu kaset. Kalau dulu teman beli satu kaset, teman yang kaya bisa beli dua kaset terus besok-besok dipinjami," ujar Ganjar mengingat-ingat momen kala itu.

Kini, cara Ganjar menikmati kembali kesenangannya sejak SMA itu dilakukan dengan mendatangi sejumlah konser, termasuk ketika Dream Theater tampil saat ini, dan Metallica pada 2013 lalu.

Hampir setiap menonton pertunjukan musik, Ganjar mengajak Siti Atiqah dan Alam karena keduanya pun menyukai musik rock.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama anggota keluarganya saat menyaksikan pertunjukan musik dari band Dream Theater di Stadion Kridosono, Yogykarta, Jumat (29/9/2017).David Oliver Purba Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama anggota keluarganya saat menyaksikan pertunjukan musik dari band Dream Theater di Stadion Kridosono, Yogykarta, Jumat (29/9/2017).

Siti sendiri mengatakan, dirinya tak harus bersama Ganjar jika ingin menonton pertunjukan musik, asalkan Alam ikut bersamanya.

Namun, kata Siti, meski sama-sama suka band rock, selera dia dan anaknya terkadang berbeda.

"Kayak kemarin mau menonton Fire House, dia (Alam) enggak suka. Bon Jovi juga dia enggak suka, tetapi saya suka," ujar Siti.  

Meski menyukai musik, Ganjar tak pernah berpikir untuk menjadi seorang musisi atau membentuk sebuah band.

Saat ditanyakan alasannya, Ganjar hanya tersenyum. Adakalanya, kehidupan penikmat musik beraliran rock dan metal terkesan terlalu bebas.

Politisi PDI-P ini membatasi diri untuk tidak terjerumus ketika penikmat musik ini berada di sisi negatif, sesuatu yang kerap ditekankannya saat mengunjungi dan memberikan motivasi di sekolah-sekolah Jawa Tengah dalam program "Gubernur Mengajar". Namun, sebaliknya, ia mengambil sisi positifnya.

"Saya menikmati musiknya. Oh ini nyanyinya, komposisi musiknya bagus. Kalau yang narkoba atau mabuk-mabuk, misalnya dia pakai ekstasi itu ada halusinasi, getaran seolah-olah ekspresinya keluar, saya enggak bisa seperti itu. Kalau untuk cerminan kebebasannya, iya," ujar Ganjar.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com