Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

50 Ton Minyak Sawit Tumpah di Teluk Bayur, Sudah 70 Persen Disedot

Kompas.com - 29/09/2017, 18:31 WIB
Rahmadhani

Penulis

PADANG, KOMPAS.com - Pembersihan 50 ton minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang tumpah di kawasan perairan Teluk Bayur Padang, Sumatera Barat, Jumat (29/7/2017) hingga pukul 16.00 WIB, sudah mencapai 70 persen.

Pemerintah Kota Padang menargetkan, pembersihan rampung hingga 100 persen pada Sabtu (30/7/2017). Pembersihan dilakukan dengan cara penyedotan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Al Amin mengatakan, kegiatan pembersihan ini dilakukan secara bersama-sama antara pihak perusahaan dibantu angkatan laut, kepolisian setempat dan masyarakat sekitar.

Al Amin juga menyebutkan, Pemko Padang sudah memberikan peringatan tertulis kepada perusahaan bersangkutan agar mengembalikan keadaan laut seperti semula.

"Meskipun ini insiden, kami tetap mengeluarkan surat peringatan paksaan pemerintah kepada perusahaan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Biasanya diberi waktu satu minggu, tapi mereka sudah bergerak cepat," ucap Al Amin, Jumat (29/7/2017).

(Baca juga: 50 Ton Minyak Sawit Mentah Tumpah ke Teluk Bayur)

Sebanyak 50 ton minyak sawit mentah tumpah ke perairan Teluk Bayur, Kamis (28/9/2017).

Tumpahan itu terjadi karena kebocoran tangki timbun minyak milik PT Wira Inno Mas (WIM). Tangki diduga bocor karena gempa yang sering melanda.

Humas PT WIM Gunawan menyebutkan, minyak yang tumpah adalah minyak nabati dan tidak termasuk limbah.

Sementara itu, pihak PT Pelindo II telah memasang dua unit oil boom sekitar 500 meter di sepanjang kawasan dermaga untuk mengantisipasi kebocoran lebih luas.

"Hal ini dilakukan untuk memberikan tempat bagi kapal yang akan berlabuh, karena kebocoran sudah mencapai dermaga," ucap Humas PT Pelindo II Muhammad Taufik, Jumat (29/9/2017).

Direktur Walhi Sumbar Uslaini, dalam keterangan tertulisnya mengingatkan bahaya tumpahan minyak sawit ini bagi biota laut.

CPO yang mengandung biological oxygen demand (BOD) yang tinggi berbahaya bagi ikan pelagis yang hidup di perairan dangkal di kedalaman 0-200 meter, termasuk juga membahayakan kehidupan kura-kura yang habitatnya berada di kawasan Teluk Bayur.

Walhi mendesak Pemerintah Provinsi Sumbar mengevaluasi izin lingkungan yang dimiliki perusahaan.

 

 

Kompas TV Ekspor Maret Diprediksi Surplus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com