Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat E-Commerce, Produk UMKM Jawa Tengah Terkenal Hingga Amerika

Kompas.com - 28/09/2017, 06:11 WIB

PEMALANG, KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Jawa Tengah sedang gencar mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Tengah untuk melakukan diversifikasi pemasaran melalui sistem belanja online atau e-commerce.

Dorongan itu dilakukan sebagai upaya Pemprov Jawa Tengah meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.

Sejak Agustus 2017, melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Pemprov Jawa Tengah telah membangun sebuah sistem  belanja berbasis online. Sistem ini bernama
Sadewa Market Cyber UMKM melalui situs www.cyberumkm.com.

Kepala Dinas Koperasi UKM Jawa Tengah Ema Rachmawati mengatakan, situs tersebut tercatat telah menampung sebanyak 1.000 unit UMKM yang tersebar di sejumlah daerah di Jawa Tengah.

Baca: Ini Nasihat Kepala Bekraf pada Para Wirausahawan Kreatif Muda

Ribuan UMKM tersebut memiliki produk bervariasi mulai dari pakaian, makanan, furnitur, sepatu hingga pembuatan kerajinan.

"Ada 1.000 UMKM yang sudah mendaftar. Yang mendaftar ya gratis tanpa dipungut biaya dan hanya diterima UMKM dari Jawa Tengah saja," ujar Ema, Kamis (28/9/2017)

Ema mengatakan, sejak website jual beli itu diluncurkan pada akhir Agustus, ada sekitar 530.000 pengunjung website, 30 persennya berasal dari Amerika.

Ia menyampaikan, meski telah diluncurkan, website tersebut belum bisa melakukan transaksi. Pihaknya masih menunggu selesainya virtual account kartu kredit yang disediakan oleh sejumlah bank.

Baca juga: Gubernur Ganjar Minta Bank BUMN Sediakan Kredit Usaha bagi Nelayan

Pemerintah Jawa Tengah menargetkan website tersebut bisa bertransaksi awal Oktober 2017. Sebanyak 300 UMKM yang terdaftar telah terverifikasi memenuhi standar untuk melakukan ekspor ke sejumlah negara.

Standar itu dilihat dari persyaratan seperti mengisi profil perusahaan yang salah satunya menjelaskan jumlah produk yang bisa dihasilkan dalam jangka waktu tertentu.

Tak semua UMKM yang telah terdaftar memenuhi standar untuk melakukan ekspor. Cukup banyak UMKM yang tak lolos memenuhi syarat pengisian profil perusahaan. 

Ema memprediksi peningkatan omset UMKM bisa mencapai 30 persen hingga 50 persen dengan menggunakan sistem belanja online tersebut.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi sentra konveksi jins dan batik di Desa Rowosari Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Ganjar menilai diversifikasi pemasaran melalui e-commerce diperlukan guna meningkatkan ekonomi para pelaku UMKM, Rabu (27/9/2017)DAVID OLIVER PURBA/ KOMPAS.com Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi sentra konveksi jins dan batik di Desa Rowosari Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Ganjar menilai diversifikasi pemasaran melalui e-commerce diperlukan guna meningkatkan ekonomi para pelaku UMKM, Rabu (27/9/2017)

"Kemungkinan bisa 30 persen sampai 50 persen. Karena ini pasarnya dunia," ujarnya.

Upaya Pemerintah Jawa Tengah untuk mendorong e-commerce bukan tanpa kendala. Sejumlah pengusaha UMKM masih enggan untuk meninggalkan  sistem pemasaran konvensional yang telah mereka geluti selama puluhan tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com