PEMALANG, KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Jawa Tengah sedang gencar mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Tengah untuk melakukan diversifikasi pemasaran melalui sistem belanja online atau e-commerce.
Dorongan itu dilakukan sebagai upaya Pemprov Jawa Tengah meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
Sejak Agustus 2017, melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Pemprov Jawa Tengah telah membangun sebuah sistem belanja berbasis online. Sistem ini bernama
Sadewa Market Cyber UMKM melalui situs www.cyberumkm.com.
Kepala Dinas Koperasi UKM Jawa Tengah Ema Rachmawati mengatakan, situs tersebut tercatat telah menampung sebanyak 1.000 unit UMKM yang tersebar di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Baca: Ini Nasihat Kepala Bekraf pada Para Wirausahawan Kreatif Muda
Ribuan UMKM tersebut memiliki produk bervariasi mulai dari pakaian, makanan, furnitur, sepatu hingga pembuatan kerajinan.
"Ada 1.000 UMKM yang sudah mendaftar. Yang mendaftar ya gratis tanpa dipungut biaya dan hanya diterima UMKM dari Jawa Tengah saja," ujar Ema, Kamis (28/9/2017)
Ema mengatakan, sejak website jual beli itu diluncurkan pada akhir Agustus, ada sekitar 530.000 pengunjung website, 30 persennya berasal dari Amerika.
Ia menyampaikan, meski telah diluncurkan, website tersebut belum bisa melakukan transaksi. Pihaknya masih menunggu selesainya virtual account kartu kredit yang disediakan oleh sejumlah bank.
Baca juga: Gubernur Ganjar Minta Bank BUMN Sediakan Kredit Usaha bagi Nelayan
Pemerintah Jawa Tengah menargetkan website tersebut bisa bertransaksi awal Oktober 2017. Sebanyak 300 UMKM yang terdaftar telah terverifikasi memenuhi standar untuk melakukan ekspor ke sejumlah negara.
Standar itu dilihat dari persyaratan seperti mengisi profil perusahaan yang salah satunya menjelaskan jumlah produk yang bisa dihasilkan dalam jangka waktu tertentu.
Tak semua UMKM yang telah terdaftar memenuhi standar untuk melakukan ekspor. Cukup banyak UMKM yang tak lolos memenuhi syarat pengisian profil perusahaan.
Ema memprediksi peningkatan omset UMKM bisa mencapai 30 persen hingga 50 persen dengan menggunakan sistem belanja online tersebut.
"Kemungkinan bisa 30 persen sampai 50 persen. Karena ini pasarnya dunia," ujarnya.
Upaya Pemerintah Jawa Tengah untuk mendorong e-commerce bukan tanpa kendala. Sejumlah pengusaha UMKM masih enggan untuk meninggalkan sistem pemasaran konvensional yang telah mereka geluti selama puluhan tahun.