Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Sirine Peringatan Dini di Gunung Agung Bukan Pendeteksi Letusan

Kompas.com - 27/09/2017, 22:57 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com - Aktivitas vulkanik Gunung Agung terus berfluktuasi. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasang sirine tanda peringatan dini di sejumlah titik di Gunung Agung.

Namun, setelah alat ini terpasang, beredar pesan berantai melalui media sosial seperti facebook dan whatsApp bahwa alat tersebut merupakan pendeteksi gempa.

Pesan berantai tersebut berbunyi "Alat deteksi letusan gunung dipasang pemerintah pusat di desa Selat Duda seharga 6M. Mampu deteksi 2 jam sebelum meletus."

Pesan berantai ini langsung diluruskan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Menurutnya, pesan berantai tersebut adalah hoax atau informasi palsu.

"Itu hoax, alat tersebut tidak bisa memprediksi letusan. Tidak ada alat yang mampu memprediksi letusan gunung secara pasti," ujar Sutopo, Rabu (27/9/2017) malam.

(Baca juga: BNPB Pasang Sirene Peringatan Dini di Sekitar Gunung Agung)

Menurut Sutopo, sirine itu hanya untuk memberitahukan kepada masyarakat jika ada bahaya. Pengoperasiannya dilakukan manual saat ada peringatan dari pos pengamatan Gunung Agung.

"Jadi seperti sirine tsunami. Tapi ini bisa diangkut kemana-mana. Mengingat di sekitar Gunung Agung belum ada sirine untuk memberitahukan ke masyarakat maka dipasang alat itu," kata Sutopo.

Alat ini dipasang di lima titik, yaitu Polsek Kubu, Pos Polisi Tianyar, Polsek Selat, dan Polsek Rendang. "Sirine ini dipasang sebagai sarana peringatan kepada masyarakat agar segera mengungsi atau menghindar dari bahaya letusan Gunung Agung," tuturnya.

Sirine ini memiliki kekuatan bunyi hingga 2 kilometer. Cara pengoperasiannya dilakukan secara manual oleh petugas jaga yang terhubung ke Pos Komando Utama di Karangasem.

Selain itu, petugas juga memasang rambu-rambu evakuasi yang menginformasikan posisi di lapangan dari radius berbahaya. Rambu tertulis 'Anda saat ini berada di radius 9 km dari puncak kawah Gunung Agung' dan lainnya. 

Kompas TV Aktivitas Vulkanik Gunung Agung Terus Meningkat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com