Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Agung Alami Perubahan Bentuk

Kompas.com - 27/09/2017, 10:57 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mendeteksi adanya perubahan bentuk (deformasi) Gunung Agung.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Gede Suantika mengatakan, perubahan bentuk ini diketahui setelah PVMH melakukan pemantauan menggunakan Elektronik Distance Meter (EDM) di Pos Pemantau Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Rabu (27/9/2017).

"Perubahan masih dalam mikrometer, terpantau ada deformasi tubuh gunung," kata Suantika.

Deformasi merupakan salah satu indikasi untuk mengukur terjadinya letusan. Deformasi yang semaki tinggi menunjukan kemungkinan letusan makin tinggi.

 

(Baca juga: Pengungsi Gunung Agung: Saya Senang Ada Pak Jokowi, Sedihnya Hilang)

Pengukuran dilakukan dengan menembakkan laser ke reflektor. Cermin reflektor diletakkan pada jarak 1 km dari pos pantau. Kemudian petugas menembakan laser menggunakan alst IDM dari pos pantau.

"Tiap hari petugas mengukur deformasi gunung Agung," kata Suantika.

Berdasarkan data pengukuran menunjukan jarak antara IDM dan reflektor semakn dekat. Sementara itu, pantauan di Gunung Agung, Rabu (27/9/2017) mulai pukul 00.00 - 06.00 Wita terjadi 165 kali gempa vulkanik dalam, 106 kali vulkanik dangkal dan 27 kali tektonik lokal.

Bahkan getaran gempa tektonik terasa sampai ke pos pantau yang jaraknya 12 km dari puncak Gunung. Secara visual gunung tertutup kabut dengan suhu udara suhu udara 22-25 derajat celcius dan kelembaban udara 78-84 persen. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-200 m di atas kawah puncak.

 

Kompas TV Presiden Joko Widodo Kunjungi Korban Pengungsi Gunung Agung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com