Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Burung Pipit Ditemukan Mati Misterius di Karangasem

Kompas.com - 26/09/2017, 19:26 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com - Warga Kota Amlapura, Karangasem, dihebohkan akibatnya matinya ribuan burung pipit di halaman kantor pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat, Senin (25/9/2017).

Belum diketahui penyebab pasti kematian ribuan burung pipit tersebut. Kepala Dinas Pertanian Karangasem, Wayan Supandi, mengatakan, pihaknya telah mengambil sampel burung untuk diteliti penyebab matinya ribuan burung tersebut.

Dia belum bisa memastikan apakah matinya ribuan burung tersebut berkaitan dengan aktivitas vulkanik Gunung Agung yang kini berada pada level awas.

"Penyebabnya belum tahu karena masih menunggu hasil cek lab di Denpasar," kata Supandi saat dihubungi Selasa (26/9/2017).

(Baca juga: Pengungsi Gunung Agung: Saya Senang Ada Pak Jokowi, Sedihnya Hilang)

Hasil laboratorium diperkirakan baru diketahui pada Rabu (27/9/2017).

Sementara itu, Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, Kota Amlapura berada jauh di luar radius daerah merah Gunung Agung. Radius bahaya pada level awas berada pada radius 12 km.

Selain itu, gunung Agung juga belum mengeluarkan gas berbahaya vulkanik berbahaya dengan radius jauh. Namun mengenai penyebab kematian ribuan burung Kasbani enggan berkomentar.

"Itu kan di kota jauh ya, radiusnya sangat jauh," kata Kasbani.

 

 

Kompas TV Gunung Agung setidaknya pernah empat kali mengalami erupsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com