Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2017, 17:57 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Dua bandar sabu ditembak mati polisi karena berusaha melarikan diri saat Unit Reskrim Polsek Medan Kota melakukan pengembangan.

Keduanya juga melawan polisi dengan menggunakan sebilah pisau hingga melukai Briptu Amos Ginting dan Briptu Darmansyah. Pengembangan sendiri dilakukan karena mereka diduga menyimpan sabu di daerah Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang.

"Keterangan kedua tersangka, mereka masih menyimpan sabu di daerah Tanjungmorawa. Saat dilakukan pengembangan, tiba-tiba keduanya berusaha melarikan diri dan melawan dengan menggunakan pisau," ujar Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw, Selasa (26/9/2017). 

"Mengingat keselamatan anggota yang sedang dalam bahaya, dilakukan tindakan tegas yang mengakibatkan keduanya meninggal dunia," kata Paulus.

(Baca juga: Ditembak Mati, Perampok yang Bunuh Sopir Taksi Online di Medan)

Kedua pelaku adalah Doni Safrindi (25) dan Rahmat Suhaimi Ananda (24). Keduanya warga Jalan Pertamina, Desa Payatampak, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Dari tangan keduanya, polisi menyita barang bukti berupa tiga kilogram sabu, ponsel, tas, dan mobil jenis Daihatsu Xenia BK 1151 PL.

"Kedua pelaku ditangkap pada Minggu (24/9/2017). Timnya dipimpin langsung Kapolsek Medan Kota Kompol Martuasah Tobing, setelah mendapatkan informasi dari masyarakat," tuturnya.

Selanjutnya, tim melakukan pengembangan ke Tanjungmorawa. Di sinilah keduanya mencoba kabur dan melukai polisi. Kedua personel yang terluka dibawa ke rumah sakit, sementara mayat kedua pelaku dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut.

"Kedua tersangka sempat mengaku kalau sudah mengedarkan narkoba antar provinsi sebanyak 11 kali dari Aceh lewat jalur Medan-Bandara Kualanamu dengan jumlah sabu bervariatif. Ke Jambi sebanyak enam kali, Makassar empat kali dan Surabaya sekali," pungkasnya.

Kompas TV Polisi menyita barang bukti tiga ons sabu, ribuan butir pil ekstasi, dan uang tunai Rp 20 juta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com