Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Mengaku Diminta Rp 10 Miliar untuk Rekomendasi di Pilkada Jabar

Kompas.com - 26/09/2017, 16:22 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Dedi Mulyadi berorasi di depan ratusan kader Partai Golkar dari seluruh daerah di Jawa Barat yang berunjuk rasa mengecam terbitnya surat bodong DPP Partai Golkar yang berisi dukungan untuk Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang. 

Dalam orasinya di kantor DPD Partai Golkar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (26/9/2017), Dedi mengaku sempat ditelepon oleh seorang tokoh yang dekat dengan DPP Partai Golkar.

"Kita menapaki proses konsolidasi politik. Rapat di DPP Kita ikuti. Dari pertama sampai diputuskan (rekomendasi) 1 Agustus 2017, habis itu hilang. Saya sabar. Di tengah-tengah itu saya secara pribadi mengalami kegelisahan karena seringkali ada orang telepon. 'Pak Dedi siap kan? Kalau enggak tidak akan keluar rekomendasinya'," kata Dedi menirukan ucapan si penelepon, Selasa sore. 

Dalam sambungan telepon itu, Dedi mengaku diminta menyediakan uang mahar sebesar Rp 10 miliar agar mendapat surat rekomendasi penunjukan sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat dari DPP Partai Golkar.

"Dengan tegas dia katakan kalau Anda tidak kasih Rp 10 miliar, jangan menyesal Anda tidak dapatkan apa-apa. Saya katakan tidak apa-apa, besok saya tidak jadi apa-apa juga enggak apa-apa," kata Dedi.

Baca juga: Unjuk Rasa, Kader Golkar Jabar Kumpulkan Koin untuk DPP

Meski demikian, Dedi menegaskan bahwa yang meneleponnya itu bukan kader DPP Partai Golkar.

"Yang menelepon saya itu tokoh dari Bogor. Saya katakan yang meminta itu bukan pengurus Golkar, hanya seorang tokoh biasa yang merasa dekat dengan Golkar," tandas bupati Purwakarta ini.

Baca juga: Massa Kader Golkar di Jabar Unjuk Rasa Tolak Dukung Ridwan Kamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com