Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Agung Status Awas, AirNav Bentuk "Crisis Center"

Kompas.com - 26/09/2017, 06:08 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Status Gunung Agung berada di level tertinggi "Awas", AirNav Indonesia Cabang Utama Makassar Air Traffic Service Center (MATSC) membuka posko Crisis Center untuk mengantisipasi erupsi Gunung Agung, di Bali, Senin (25/9/2017).

Posko Crisis Center dipusatkan di kantor MATSC yang masih berada di kawasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulsel.

Pada posko Crisis Center disiagakan pejabat MATSC, BMKG, Otoritas Bandara dan pihak Airlines. Posko Crisis Center ini berfungsi 24 jam untuk terus mengontrol perkembangan aktivitas Gunung Agung. Adapun petugas disiagakan di posko Crisis Center beserta peralatan canggih.

(Baca: Gunung Agung Erupsi, 6 Bandara Siaga Tampung Penerbangan Internasional)

General Manager AirNav Indonesia Cabang Utama MATSC, Novy Pantaryanto, mengatakan Posko Crisis Center ditujukan sebagai wadah informasi dan komunikasi dalam mengantisipasi dampak erupsi Gunung Agung terhadap lalu lintas penerbangan.

Dari Posko Crisis Center, pihaknya akan mengatur pengalihan rute penerbangan termasuk penyiapan bandara alternatif.

"Posko Crisis Center dari AirNav hanya ada di Makassar dan akan menangani seluruh bandara yang berada di bawah kewenangan AirNav Cabang Utama MATSC. Di bandara lain tetap melakukan operasi rutin, tapi tentunya tetap berada di bawah kendali kita," katanya.

Dalam Posko Crisis Center, Novy mengatakan pihaknya akan melibatkan seluruh pihak terkait mulai dari para pejabat terkait dan supervisor di AirNav Indonesia, BMKG, otoritas bandara dan perwakilan maskapai penerbangan.

(Baca: BNPB Sebut Gejala Erupsi Gunung Agung Kondisinya Mirip Saat 1963)

Menurut dia, posko tersebut akan beroperasi selama 24 jam tatkala Gunung Agung meletus.

"Untuk sekarang Posko Crisis Center masih dalam monitoring. Jika sudah ada tanda-tanda erupsi Gunung Agung, maka Posko Crisis Center diaktifkan selama 24 jam," ucap Novy.

Dalam tiga hari terakhir, manajemen AirNav sudah mengumpulkan seluruh data penerbangan untuk mengatur jalur alternatif dan bandara alternatif. Saat Gunung Agung meletus, pihak AirNav memprioritaskan pesawat yang mendarat.

"Untuk yang belum berangkat bisa ditahan dan yang sedang di udara akan diberi dua opsi, apakah ke bandara alternatif atau kembali ke bandara asal," kata dia.

Manager Umum AirNav Indonesia Cabang Utama MATSC, Fuad menambahkan, untuk fasilitas SDM dan peralatan canggih sudah disiapkan. Sehingga, seluruh penumpang yang ingin melakukan penerbangan tidak perlu kuatir dengan dampak Gunung Agung.

"Dengan SDM dan peralatan canggih, pemantauan aktivitas Gunung Agung terus terpantau. Jika ada sesuatu hal yang membahayakan penerbangan, bisa terdeteksi lebih dini. Jadi ada tindakan antisipasi hingga solusi mengatasi masalah," tambahnya.

Kompas TV Jumlah warga yang mengungsi sebanyak 48.540 jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com