Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Lingkungan Evakuasi Popok Bekas dari Sungai di Kediri

Kompas.com - 25/09/2017, 18:07 WIB
M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Sebuah tim yang menamakan dirinya Brigade Evakuasi Popok menyusuri sungai di Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (25/9/2017), untuk mengamati sampah popok.

Tim yang beranggotakan aktivis yang tergabung dalam organisasi penyelamatan lingkungan Ecoton itu menyusuri beberapa sungai. Mereka mengenakan pakaian khusus menutup hampir seluruh bagian tubuhnya, seperti petugas yang tengah menangani bahan berbahaya. 

Hasilnya, mereka mendapati banyaknya sampah popok sekali pakai. Selain itu, tim menemukan kecenderungan perilaku menyimpang warga yang memanfaatkan jembatan sebagai titik pembuangan popok.

"Jembatan masih menjadi tempat favorit membuang popok," ujar Prigi Arisandi dari Ecoton, Senin (25/9/2017).

(Baca juga: Sungai Kali Surabaya Disebut Darurat Sampah Popok)

 

Sedikitnya, ada 10 jembatan yang dipantau. Prosentase jumlah sampah popok pada masing-masing jembatan itu cukup bervariatif. Rata-rata mencapai 30 persen dari aneka ragam jenis sampah lainnya.

Temuan popok paling banyak berada di jembatan yang terletak di Jalan Ahmad Dahlan. Di sana sampah popok mencapai 80 persen. Tumpukan popok yang tak kalah banyak juga ditemukan di jembatan yang ada di Jalan PK Bangsa sebelah taman makam pahlawan.

Sampah-sampah popok itu jika dibagi sesuai jenisnya, prosentase paling besar adalah popok bayi, popok dewasa, disusul pembalut wanita.

Prigi menuturkan, kampanye itu dilakukan untuk menggugah kesadaran warga untuk tidak membuang popok bebas sekali pakai sembarangan, terutama di sungai. "Popok merupakan residu sampah yang tidak bisa didaur ulang," imbuhnya.

Dia menyarankan penggunaan popok bayi dari kain. Selain tidak menggunakan bahan kimia, popok kain itu lebih aman bagi bayi dan bisa dipergunakan beberapa kali sehingga ekonomis. 

Kompas TV Dulunya, selokan dipenuhi sampah domestik yang menyumbat aliran air dan menimbulkan aroma tidak sedap bagi warga sekitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com