Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Agung Disebut Alami Tren Penggelembungan

Kompas.com - 25/09/2017, 11:51 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

KARANGANGASEM, KOMPAS.com - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan bahwa Gunung Agung mengalami tren penggelembungan.

Hal ini terjadi seiring meningkatnya aktivitas vulkanik gunung yang berlokasi di Kabupaten Karangasem, Bali, ini.

"Ini kan kami memantau terus, ada tren penggelembungan atau mengembang. Istilahnya inflasi," kata Kasbani, Senin (25/9/2017).

Namun, Kasbani belum bisa membeberkan besaran penggelembungan Gunung Agung karena sedang dihitung dan dilakukan pembandingan dengan pengamatan pada waktu sebelumnya.

Penggelembungan diukur dengan menggunakan lintasan IDM dan Telting serta pantauan satelit.

(Baca juga: Asap Solfatara Terlihat di Puncak Gunung Agung)

Secara sederhana, penggelembungan adalah terdorongnya gunung ke arah atas skibat aktiftas magma di perut gunung.

"Jaraknya bisa meningkat, sudutnya juga karena ada sesuatu yang mendorong," kata Kasbani.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di pos pemantau Gunung Agung, gempa terus mengguncang wilayah Gunung Agung dan sekitarnya.

Terhitung sampai Senin (25/9/2017) pukul 12.00 Wita, terjadi 593 kali gempa dengan rincian 368 kali gempa vulkanik dalam, 189 kali kali vulksnik dangkal dan 36 kali tektonik lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com