Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Perusak Taksi "Online" di Batam Ditangkap, Satu Masih Buron

Kompas.com - 22/09/2017, 21:59 WIB

BATAM, KOMPAS.com - Seorang terduga perusakan mobil taksi online di jalan antara Mega Mall dengan Pelabuhan Feri Internasional Batam Centre, ditangkap, Kamis (21/9/2017) pagi.

"Saat ini, Polresta Barelang dan Polsek Batam Kota sudah menangkap satu pelaku. Pelaku lain dalam pengejaran," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga di Batam, Jumat (22/9/2017).

Dalam kejadian tersebut, terdapat puluhan orang yang menghentikan mobil berwarna merah, mengintimidasi pengemudinya hingga menggulingkan mobil itu.

Polda Kepri bersama jajarannya, lanjut Erlangga, tidak memberikan toleransi atas aksi-aksi persekusi atau main hakim sendiri seperti yang menimpa sejumlah pengemudi mobil pribadi diduga taksi online oleh sekelompok orang yang merasa tidak senang dengan kehadiran transportasi tersebut.

"Bagi pelaku persekusi akan dikenakan tindakan tegas oleh kepolisian. Kami tidak akan memberikan toleransi terhadap aksi-aksi seperti itu," kata dia.

Untuk disekitar Pelabuhan Internasional Batam Centre dan Mega MalI, kasus persekusi terhadap sopir taksi dan ojek online sudah beberapa kali terjadi.

Hal serupa juga beberapa kali terjadi di Kawasan Bandara Internasional Hang Nadim Batam, serta sejumlah pusat perbelanjaan lain di Batam.

Jumat siang, dua mobil diduga sebagai taksi online juga dihentikan oleh sejumlah orang di sekitar Bundaran Rajawali Bandara Hang Nadim Batam. Pengemudi mobil tersebut diintimidasi dengan cara diteriaki dari jarak dekat, ditunjuk-tunjuk dan diminta keluar.

Sejak kehadiran transportasi online di Batam, sopir taksi dan ojek konvensional sudah beberapa kali melakukan unjukrasa dan ogok di Kantor Wali Kota Batam dan Kantor Pemerintahan Provinsi Kepri di Graha Kepri Batam.

Mereka dengan tegas menolak keberadaan transportasi online yang dinilai akan engancam keberadaan taksi dan ojek konvensional.

Sementara sejumlah masyarakat Batam juga sempat berunjukrasa mendukung keberadaan taksi dan ojek online yang dinilai sangat membudahkan masyarakat beraktifitas.

Beberapa kali rapat yang dilakukan antara pemerintah, perwakilan taksi dan ojek pangkalan dengan online belum membuahkan hasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com