Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2017, 19:06 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com - Aktivitas vulkanik Gunung Agung, Karangasem, Bali terus menunjukan peningkatan. Dari pantauan di pos pemantau Desa Rendang, Jumat (22/9/2017) pukul 18.00 Wita, telah terjadi 791 kali gempa.

Baik vulkanik dalam, dangkal, maupun gempa tektonik. Jumlah ini dihitung mulai pukul 00.00 Wita dan dilaporkan tiap 6 jam sekali. Jumlah tersebut diperkirakan meningkat seiring pengukuran sampai pukul 24.00 Wita, malam ini.

Dari pukul 00.00-06.00 wita terjadi 190 kali gempa. Jumlah itu meningkat dibanding periode yang sama di hari sebelumnya, Kamis (21/9/2017) sebanyak 140 kali gempa.

Kemudian dari pukul 06.00-12.00 Wita terjadi 230 kali gempa, meningkat dibanding periode yang sama sehari sebelumnya sebanyak 160 kali gempa.

(Baca juga: Gunung Agung Siaga, 9.421 Warga Mengungsi)

 

Kemudian pada pukul 12.00-18.00 Wita terjadi 471 kali gempa, meningkat dibanding hari sebelumnya sebanyak 166 kali kali gempa. Sementara untuk periode pukul 18.00-24.00 Wita masih dilakukan pemantauan oleh petugas.

"Aktivitas tetap naik tinggi, jumlah gempa meningkat dibandingkan kemarin," ujar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani, Jumat (22/9/2017).

Tingginya intensitas gempa ini sekaligus merupakan indikator pergerakan magma dan fluida ke permukaan cukup tinggi. "Kantomg magma ada di kedalaman 5 km tapi terus ke atas, berubah-ubah terus," kata Kasbani.

Karena itu, dia kembali mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak beraktivitas, tidak melakukan pendakian, dan tidak berkemah di seluruh area dalam radius 6 km dari kawah puncak Gunung Agung.

(Baca juga: Sanitasi dan Makanan Bayi Jadi Masalah di Pengungsian Gunung Agung)

 

Larangan beraktivitas juga diberlakukan pada zona elevasi di atas 950 meter di atas permukaan laut dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara, tenggara, dan selatan-baratdaya sejauh 7,5 km.

"Segera kosongkan karena sangat berbahaya," kata Kasbani. 

Kompas TV Warga memilih untuk mengungsi ke rumah keluarga di luar zona bahaya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Regional
Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Regional
Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Regional
Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Pikirkan Anak-anak Melayu Rempang!

Regional
Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Mas Dhito Berharap Kampung Lukis Ruslan Lahirkan Bibit-bibit Pelukis di Kabupaten Kediri

Regional
Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Pemkab Kediri Kawal Persiapan Bandara Dhoho, Mulai dari Pembebasan Lahan Jalan hingga Site Development

Regional
Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Terima Kunjungan JKONE, Bupati Jembrana Kenalkan Sentra Tenun

Regional
22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

22 Klub Sepak Bola Antarpelajar SMA Rebutkan Piala Bupati HST

Regional
Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com