KENDAL, KOMPAS.com- Ratusan keris yang usianya rata-rata sudah ratusan tahun, dipamerkan di halaman parkir komplek Kantor Bupati Kendal Jawa Tengah, Jumat (22/9/2017) sore hingga Minggu (24/09).
Ratusan keris yang dipamerkan itu milik para pecinta keris di Jawa Tengah, yang tergabung dalam Paguyuban Tosan Aji. Menurut ketua panitia pameran keris, Jupriyono, selain pameran juga ada acara penjamasan (pencucian ) keris dan tombak. Keris dan tombak yang dijamas, adalah keris jaman mataram. Sedang keris yang dipamerkan jumlahnya sekitar 200 an.
“Keris dan tombak yang dijamas, usianya mencapai ratusan tahun. Sebab sudah ada, pada tahun 1400 an,” kata dia.
Jupriyono mengaku, pameran keris digelar dalam rangka menjaga budaya Jawa. Sebab anak muda sekarang, banyak yang melupakan budaya warisan nenek moyangnya, termasuk keris.
Baca juga: Tak Sanggup Merawat, Jokowi Hibahkan Keris Koleksinya Ke Museum
Sementara itu, ketua Paguyuban Tosan Aji Bahurekso Kendal, Heri Medianto, menyambut baik pameran keris yang dilakukan di Kendal. Sebab, setidaknya panitia telah ikut melestarikan dan memperkenalkan keris, sebagai budaya peninggalan nenek moyang . Terutama kepada generasi muda.
“Keris yang dipamerkan rata-rata lahir pada jaman Majaphit dan Mataram. Tapi juga ada yang lahir sebelum jaman kerajaan Majaphit,” kata Heri.
Heri menambahkan, selain dari Indonesia, keris yang dipamerkan ada juga dari Filipina Usianya juga ratusan tahun.
“Keris itu yang punya saya. Dulu Filipina itu kan bagian dari Nusantara. Jadi mereka juga punya keris,” ujarnya.
Bupati Kendal, Mirna Anissa, yang membuka pameran Keris, mengatakan, kegiatan pameran keris bisa dilakukan setiap tahun. "Kalau bisa, anak-anak sekolah disuruh menonton pameran itu. Sehingga mereka tahu, bahwa keris adalah budaya asli Kendal yang telah diakui dunia," sebutnya.