Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Tetesan Air dari Lubang Alur Sungai yang Mengering

Kompas.com - 19/09/2017, 15:39 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

GROBOGAN, KOMPAS.com - Desa Cekel, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengalami kekeringan paling memprihatinkan dibanding desa lainnya di wilayah ini.

Sejak Mei 2017, warga berburu kantung-kantung air yang tersisa di sungai. Hal tersebut selalu mereka lakukan setelah sumur dan sungai di sekitar wilayahnya mengering.

Untuk warga mampu, mereka membeli air bersih dari desa tetangga seharga Rp 3.000 per jeriken kemasan 40 liter.

Tercatat ada 1.200 KK atau sekitar 3.500 jiwa warga yang menghuni Desa Cekel. Sejauh ini, desa yang lokasinya bisa ditempuh dalam perjalanan sekitar 1,5 jam dari Kota Purwodadi tersebut belum bisa menikmati akses PDAM.

(Baca juga: Kekeringan, Warga Rela Tunggu Bantuan Air Bersih Hingga Larut Malam)

Kepala Desa Cekel, Sukamto menjelaskan, warga di desanya sudah terbiasa kesulitan air bersih saat kemarau. Setiap tahun, mereka mencari sumber air di alur sungai yang telah gersang.

Setiap tahun pula mereka menggali lubang sebesar tong sampah di dasar alur sungai, berharap masih ada sisa air. Air yang perlahan memenuhi lubang kemudian diciduk menggunakan gayung untuk kemudian diisikan ke dalam jeriken maupun gentong.

Untuk memenuhi satu jeriken kemasan 40 liter dibutuhkan waktu paling cepat 10 menit. Meski airnya keruh warga tetap mengambilnya karena tidak ada pilihan lain.

Media penampung air yang sudah terisi, satu per satu diangkut menuju rumah menggunakan motor atau digendong. Jarak ke rumah warga hampir satu kilometer. Biasanya, air yang mengalir dari sejumlah lubang buatan tersebut bisa bertahan 5 bulan.

(Baca juga: Kemarau Panjang, 82 Desa di Grobogan Alami Kekeringan)

"Selama ini warga mengandalkan sumur tadah hujan guna memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Kalau kemarau ya sudah selesai, kami kekeringan. Kami sudah berkali-kali mengadu ke pemerintah maupun PDAM," kata Sukamto,  Senin (18/9/2017).

Akhirnya desa mengajukan kebutuhan pasokan air bersih ke PDAM tetangga yakni PDAM Boyolali. Pengajuan tersebut sudah mendapat lampu hijau. 

Kompas TV Warga berharap adanya bantuan air bersih dari pemerintah daerah.   
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com