Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Nikah Massal, Ridwan Kamil Sebut untuk Kurangi Jomblo di Bandung

Kompas.com - 19/09/2017, 13:25 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kota Bandung punya cara unik untuk memperingati hari jadinya yang  ke-207. Acara bertajuk nikah massal itu akan digelar 30 September 2017 di Aula SMAN 7 Bandung.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, program itu digelar lantaran menurut survei, pernikahan menjadi salah satu kunci kebahagiaan bagi masyarakat Bandung.

"Tahun ini yang istimewa ada nikah massal, yang akan kita rayakan untuk merayakan berkurangnya jomblo di Bandung. Nikah massal ini program pengentasan kejombloan," ucap Ridwan di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Selasa (19/8/2017).

"Hasil survei kan warga Bandung bahagia karena pertama harmonis keluarganya dan silaturahmi. Nah supaya ramai kita lakukan festival nikah massal," tambah Emil, sapaan akrabnya.

(Baca juga: Perempuan Berusia 55 Tahun Terdaftar sebagai Peserta Nikah Massal)

 

Emil mengimbau kepada warga Bandung yang ingin pernikahannya difasilitasi bisa segera mendaftar ke panitia penyelenggara HUT ke-207 Kota Bandung.

"Tolong sampaikan bagi warga Bandung yang ingin gabung masih ada pendaftaran. Silakan mendaftar sebanyak-banyaknya, kita akan rayakan bersama," ucap Emil.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara HUT ke-207 Kota Bandung, Kamalia Purbani menjelaskan, program nikah massal itu diinisiasi oleh Bidang Kesejateraan Rakyat (Kesra).

"Bila berminat silakan menghubungi kantor bagian Kesra di Balai Kota Bandung. Untuk saat ini kita belum ada batasan jumlah peserta, jadi silakan saja mendaftar," jelasnya. 

Kompas TV 49 pasangan mengikuti nikah massal di Poso, Sulawesi Tengah. Seluruh pasangan adalah suami istri yang sudah menikah, tetapi belum tercatat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. 49 pasangan yang menikah massal, terdiri dari pasangan berusia 37-57 tahun. Diiringi anak-anak mereka, semua pasangan mengikuti nikah massal setelah diberi tuntunan nikah oleh bupati Poso, Darmin Sigilipu. Nikah massal digelar di Desa Barati, Pamona Tenggara. Seluruh pasangan pengantin mengenakan busana tradisional khas suku masing-masing, mulai dari Suku Bali, Suku Pamona Poso, dan Suku Tator. Seusai menikah, seluruh pasangan mendapatkan akta nikah secara gratis, tanda pernikahan sudah tercatat secara sah oleh negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com