DENPASAR, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan terjadi di lereng Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, saat Gunung Agung mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
"Kebakaran itu tidak ada kaitannya dengan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Bali Dewa Indra di Denpasar, Selasa (19/9/2017).
Kebakaran di lereng gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu, lanjut Dewa, diduga karena kekeringan yang memicu percikan api, tepatnya di sebelah utara-timurlaut kawah Gunung Agung dalam 24 jam terakhir.
Pusat Pengendalian Operasi BPBD Bali mencatat, hingga saat ini ada sekitar 11 titik api di lereng Gunung Agung.
(Baca juga: BNPB Bantah Adanya Hujan Abu Vulkanik dari Gunung Agung)
Sebelumnya diberitakan, hasil analisis satelit Aqua dan Terra dari Lapan menunjukkan adanya tiga titik api di sekitar kawah Gunung Agung dalam 24 jam terakhir.
"Laporan dari petugas di lapangan masih berlangsung kebakaran hutan dan lahan hingga pagi di sekitar Gunung Agung. Kemungkinan abu dari material lahan yang terbakar ini terbawa oleh angin dan jatuh ke permukaan," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Oleh karena itu, lanjut dia, informasi adanya hujan abu dan foto-foto yang beredar di media sosial tidak benar sebagai hujan abu dari aktivitas vulkanik Gunung Agung.
"Kemungkinan itu adalah material abu dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sekitar gunung," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.