Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal yang Hilang Kontak di Wakatobi Ditemukan Tenggelam, Seluruh Penumpang Selamat

Kompas.com - 18/09/2017, 22:10 WIB
Kiki Andi Pati,
Defriatno Neke

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com – Kapal Motor (KM ) Fungka Permata III yang sebelumnya hilang kontak, ditemukan telah tenggelam di perairan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Minggu (17/9/2017) sekitar pukul 07.00 Wita. Seluruh penumpang dan anak buah kapal (ABK) berhasil diselamatkan setelah sempat terapung di lautan selama enam jam.

“Berawal dari mesin pompa air rusak, langsung rusak semuanya (mesin utama). Air masuk dari pipa pembuangan karena cuaca buruk dengan ketinggian ombak sekitar 3 meter,” kata seorang anak buah kapal, Novriadi, saat dievakuasi di ruang terminal Pelabuhan Baubau, Senin (18/9/2017).

Tenggelamnya kapal KM Fungka Permata III terjadi saat mendekati pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi. Ketika air laut memasuki seluruh ruang kapal, ia bersama penumpang naik keatas kapal sambil membuat rakit yang terbuat dari jeriken dan plastik.

“Jumlah penumpang semua ada 21 orang, semua penumpang naiknya dari pelabuhan Murhum Baubau,” ujarnya.

Baca juga: Sebuah Kapal Penumpang Hilang Kontak di Perairan Wakatobi

Semua penumpang dan ABK kapal naik diatas rakit dan berenang. Para korban berhasil diselamatkan sebuah kapal nelayan, KM Bunga Mawar, dari Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Tim SAR yang melakukan pencarian mengevakuasi seluruh penumpang dari atas kapal nelayan dan kemudian membawanya ke Pelabuhan Murhum Baubau.

Sebelumnya, jumlah manifes penumpang yang terdata di Kantor Unit Penyelenggara Pekabuhan Baubau sebanyak enam orang. Namun rupanya korban penumpang KM Fungka Permata III sebanyak 21 orang.

Menurut Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Baubau, Muhamad Tohir, jumlah total penumpang setelah dievakuasi dan dikumpulkan ternyata berjumlah 28 orang.

“Ada 21 penumpang dan 7 ABK. Penumpang itu, ada 12 orang wanita, 8 pria, satu anak-anak. kapasitas sesuai manifes, sudah begitu,’ ucap Tohir.

Dia menyebutkan, kondisi kapal KM Fungka Permata sebelum berlayar dalam kondisi baik. Bahkan sebelum berangkat, Lanjut Tohir, kapal tersebut mendapat pengawasan dari pengawas pelabuhan.

Sementara itu, Kepala Basarnas Kendari Muslimin mengatakan, para penumpang dan awak kapal ditemukan di perairan antara Pulau Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan (Busel) dan Pulau Binongko, Kabupaten Wakatobi.

Muslimin menambahkan, lokasi evakuasi awal seluruh penumpang oleh kapal nelayan asal Bone itu adalah Pulau Sampolawa, Buton Selatan (Busel).

"Mereka ditemukan menggunakan baju pelampung (life jacket) dan satu penumpang menggunakan ring boy, sedangkan kapal sudah tenggelam tidak kelihatan," ucap dia di Kantor SAR Kendari.

Adapun unsur yang terlibat dalam pencarian kapal tersebut adalah KN SAR Pacitan, KNP KPLP Baubau, Pos SAR Wakatobi menggunakan RIB, Pol Airud Kendari dan masyarakat setempat.

Untuk diketahui, KMP Fungka Permata III berangkat pada hari Sabtu, (16/9/2017) malam melalui Pelabuhan Murhum, Baubau sekitar pukul 21.43 WITA menuju Pulau Tomia, Wakatobi dan diperkirakan sampai pada hari Minggu, (17/9/2017) pukul 10.00 WITA.

Pihak Basarnas Kendari sendiri menerima laporan dari salah satu pegawai Inspektorat Provinsi Sultra Hartono bahwa kapal penumpang tersebut belum tiba di Pulau Tomia, sehingga dinyatakan hilang kontak pada Minggu malam.

Kompas TV Setelah sempat hilang kontak selama 24 jam, kapal cepat yang ditumpangi rombongan Bupati Talaud, Sri Wahyuni Manalip, ditemukan di Pulau Siau, Kampung Sawang, Sulawesi Utara, Senin (13/2) pukul 08.00 WITA. Saat ditemukan, korban dalam kondisi selamat dan langsung mendapatkan pertolongan awal. Sebelumnya, kapal cepat yang membawa tujuh penumpang hilang kontak Minggu (12/2) pagi kemarin.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com