Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos Beri Bantuan kepada Mantan Napi Terorisme

Kompas.com - 17/09/2017, 19:45 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

LAMONGAN, KOMPAS.com – Kementerian Sosial RI merealisasikan janji untuk memberikan bantuan kepada mantan narapidana teroris dan kombatan yang tergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian pimpinan Ali Fauzi.

Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan tersebut secara langsung dan simbolis kepada mantan narapidana maupun pihak keluarga yang mewakili, dengan disaksikan Ali Fauzi serta jajaran pimpinan daerah setempat di Pendopo Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu (17/9/2017).

“Ini merupakan representasi negara dalam memberikan perlindungan dan jaminan sosial kepada para warganya. Dan Pak Presiden juga menyarankan supaya pendekatan kepada eks napiter (narapidana terorisme) dan kombatan, dilakukan melalui pendekatan kesejahteraan,” kata Khofifah, Minggu (17/9/2017).

Agenda itu merupakan tindak lanjut dari acara serupa yang digelar di Tanjung Kodok Beach and Resort, Lamongan, pada 20 Agustus 2017. Saat itu bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Sosial juga memberikan bantuan kepada eks napiter dan kombatan di bawah bendera Yayasan Lingkar Perdamaian.

Baca juga: Mantan Napi Terorisme Serahkan Senjata dan Bahan Peledak ke Polisi

“Penyerahan bantuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan saya dengan Yayasan Lingkar Perdamaian pada 20 Agustus lalu. Saat itu mereka mengajukan permintaan berbagai program perlindungan sosial, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) dan kewirausahaan,” kata Khofifah.

Ada 24 keluarga eks napiter dan kombatan yang mendapat bantuan sosial dalam acara tersebut. Sebanyak 17 keluarga penerima berasal dari Kabupaten Lamongan, dua penerima dari Kabupaten Tuban, dua dari Kabupaten Bojonegoro, serta masing-masing satu dari Kabupaten Malang, dan Kabupaten Madiun.

“Sama dengan penerima program PKH yang lain, artinya satu keluarga akan terima PKH dan bantuan pangan. Ini sebetulnya lanjutan dari dialog saya waktu itu dengan bupati dan wakil bupati bahwa mereka butuh kartu Indonesia sehat. Sekarang kartu sudah terbagi, dan kami terus akan konfirmasi apakah masih ada tambahan kebutuhan mereka,” kata Khofifah.

Para eks napiter dan kombatan itu mendapat bantuan PKH sebesar Rp1.890.000 per tahun, yang akan dicairkan dalam empat tahap. Selain itu, ada pula bantuan berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk 88 jiwa, Usaha Ekonomi Produktif (UEP) untuk delapan keluarga sebesar Rp 40 juta, dua Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di sektor pertanian juga senilai Rp 40 juta.

“Mereka tertarik kepada sektor pertanian, di sektor pertanian, kami punya tempat yang sudah terbiasa memberikan pelatihan yang ada di Sukabumi. Jadi nanti akan kami coba. Secara anggaran sudah disiapkan, begitu juga tempat. Nanti akan dilatih di sana satu bulan, dan mereka akan kembali dengan kemampuan di sektor yang mereka inginkan, yakni pertanian,” kata Khofifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com