Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fabio Salini, 100 Hari Tunggangi Vespa dari Italia ke Yogyakarta

Kompas.com - 16/09/2017, 14:03 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

Fabio Salini mengendarai Vespa PX-nya untuk menuju Indonesia. Meski tak menghitung jarak yang ditempuh, Fabio memprediksi telah berkendara sejauh 90.000 kilometer.

Adapun waktu yang ia tempuh menghabiskan sekitar 100 hari. Selama itu, ia pun mendapatkan pengalaman, baik suka maupun duka selama berkeliling dunia dengan mengendarai Vespa.

Kendala yang paling sering ia alami, yaitu mesin rusak terutaa di  bagian piston yang sering tersendat tiba-tiba ketika sedang menempuh perjalanan jauh. Hal itu disebabkan suhu mesin Vespanya panas.

"Itu karena suhu di Asia lebih panas ketimbang di Eropa. Tapi tidak ada masalah karena saya bisa perbaiki," kata Fabio.

Baca: STNK Mati dan Belum Bayar Pajak, Pengendara Marah Vespa-nya Diangkut Polisi

Tak hanya mesin rusak, ia pun sempat divonis tak bisa lagi melanjutkan perjalanannya bermasalah dengan otoritas Thailand ketika akan melewati perbatasan.

Ia terpaksa tinggal di perbatasan Thailand-Malaysia selama beberapa hari sampai akhirnya diizinkan untuk melewati perbatasan.

Begitu mendapat izin Fabio langsung melanjutkan perjalanannya ke Indonesia untuk mengikuti Asia Vespa Day.

"Sewaktu di India, saya pernah diminta berhenti pergi oleh dokter. Karena dokter bilang angkle saya bermasalah. Tapi saya tetap melanjutkan perjalanan saya ke sejumlah negara di Asia," kata Fabio.

Kepergiannya dari Italia dengan mengendarai Vespa bukan tanpa alasan. Fabio mengaku ingin bertemu dengan pengemudi Vespa di dunia terutama di Asia.

"Sebelumnya saya kerja sebagai pegawai kantoran. Tapi saya memiliki cita-cita berkeliling dunia dengan vespa milik saya. Makanya saya keluar dari pekerjaan saya dan memutuskan berkeliling dunia dengan Vespa saya," kata Fabio.

Fabio menyadari aksinya mengelilingi dunia itu merupakan hal yang dianggap tidak wajar. Orangtuanya sempat melarang keinginan Fabio lantaran bisa membahayakan hidupnya.

Bahkan orangtuanya sempat pesimis jika Fabio akan benar-benar melakukan aksi nekatnya tersebut.

"Saya juga dibilang gila dan dianggap tidak akan berhasil. Tapi saya tetap pergi, dan akhirnya sampai di sini," ujar Fabio.

Keberangkatan Fabio menuju Asia itu tak hanya berbekal niat. Ia membawa sejumlah uang yang merupakan hasil menabung selama bekerja.

Meski tak menyebutkan jumlahnya, uangnnya cukup untuk bertahan hidup dan akhirnya sampai di Indonesia.

"Beruntung, banyak orang yang menolong ketika saya kesulitan. Saya sering dibantu, tidur juga di mana-mana. Saya selalu bertemu orang yang baik-baik," kata tutur Fabio.

Baca: Kendarai Motor Vespa, La Nyalla Daftar Cagub Jatim via Demokrat

Fabio mengaku, tujuan akhir perjalannya itu adalah Australia. Setelah itu, ia baru kembali ke negaranya untuk menceritakan seluruh pengalamannya kepada teman dan keluarganya di Italia.

Ia mengaku belum memiliki rencana lain setelah cita-citanya mengeliling dunia naik Vespa itu tercapai.

"Setelah dari Indonesia saya ke Australia, setelah itu baru pulang. Belum ada rencana lain," ucap Fabio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com