Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Yogyakarta Ini Ikhlaskan Cabainya Dipetik Gratis

Kompas.com - 16/09/2017, 12:36 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warganet di Yogyakarta dihebohkan dengan pemberian cabai geratis kepada warga. Hal ini lantaran semakin menurunnya harga cabai, yang tidak sebanding dengan biaya petik.

Dalam group Facebook Info Cegatan Jogja (IJC) postingan akun Digta Perjaka menuliskan:

‘Asslmkm..skamat pagi temen saudara semua. bagi yang membutuhkan cabai rawit merah bisa datang ke rumah saya gratis. per orang maksimal 1 kg. Tapi memetik sendiri di sawah saya. sekalian wisata alam. semisal minat harap wa saya dulu atau telp no 083813906447, alamat Kalipakem RT 01 Seloharjo Pundong Bantul.. Trimakash

Postingan itupun langsung mendapat tanggapan dari ribuan warganet dengan beragam komentar. Ada yang menanyakan kebenaran postingan, ada pula yang ingin memesan dan ingin datang ke lokasi langsung, hingga mengapresiasi kebaikan.

Dihubungi Kompas.com, nama asli pemilik akun, Widodo menyampaikan cabai gratis ini karena kondisi tanah di desanya sudah mengering. Jika tidak dipanen, maka tanaman cabai yang ditanam sejak tiga bulan lalu akan mati.

Jika dijual pun harganya tak sebanding karena dihargai Rp 3.000 hingga Rp 6.000 per kilogramnya.

Wahyu mengatakan, ketimbang dibiarkan mati dan tak berguna, dirinya memilih untuk membagikan kepada warga.

"Mending saya berikan kepada yang membutuhkan, saya ikhlas, saya percaya tidak akan rugi," katanya saat dihubungi Sabtu (16/9/2017).

Pada lahan seluas ukuran 75 lubang atau 75 m×100 m yang dimilikinya, tanaman cabai yang masih hidup hanya di lahan seluas 12m×8m saja. Sisanya mati karena kekurangan air. Lahan itu berada di Dusun Kalipakem RT 01, Desa Seloharjo, Pundong, Bantul.

Widodo mengaku menanam sendiri cabai rawit sebanyak 75 batang. Saat ini sebagian di antaranya sudah mati, sementara sisanya berbuah cukup lebat.

"Saya berharap pemerintah bisa melindungi petani saat musim panen, sehingga harga jual tak begitu anjlok,"katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com