Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakar Sekolah dan Rumah Warga, Pria Ini Terpaksa Dipasung

Kompas.com - 15/09/2017, 21:15 WIB
Raja Umar

Penulis

MEULABOH, KOMPAS.com - Bertahun-tahun Dahlan (37), seorang  penderita gangguan jiwa warga Desa Cot Buloh, Kecamatan Arongan Lambarek, Aceh Barat, harus dipasung dan dikurung dalam sebuah bangunan berukuran sekitar 2 x 3 meter.

“Dahlan mengalami gangguan jiwa sejak kecil, tapi mulai parah dan sering mengamuk setelah Tsunami tahun 2004 lalu, sehingga terpaksa kami pasung,” kata Nilawati (60), Bibi Dahlan kepada wartawan, Jumat (15/09/17).

Menurut Nilawati, Dahlan terpaksa dikurung dan dipasung, karena telah membakar rumah sekolah dan dua rumah warga di Kecamatan Arongan Lambalek. Bahkan menantu Nilawati harus merelakan kehilangan telinga karena ditebas dengan parang oleh Dahlan.

“Dahlan kami pasung karena kalau mengamuk mulai menyerang keluarga dan orang lain dengan menggunakan senjata tajam, barang-barang di dalam rumah saya sudah hancur saat dia mengamuk, kemudian dua rumah dan satu sekolah telah dibakar oleh Dahlan, makanya kami pasung," katanya.

Baca juga: Akhirnya Pasung Rusli Dibuka...

Hari ini, Dahlan akhirnya dilepaskan dari pasung dan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh, Banda Aceh, untuk menjalani perawatan. Tangisan Nilawati dan sejumlah kerabatnya pecah saat Dahlan dijemput oleh Tim Kesehatan dari RSJ Aceh dengan menggunakan ambulan. Dari raut wajah Nilawati terlihat berat untuk membiarkan Dahlan dibawa ke Banda Aceh untuk menjalani pengobatan dan jauh darinya.

“Saya sangat sayang sama Dahlan, karena dia anak yatim piatu dan sudah saya asuh sejak umur dua tahu, tapi karena sering mengamuk dan mengancam keselamatan keluarga dan orang lain biarlah dia dibawa,” ucapnya.

Nilawati berharap pihak RSJ Aceh bisa memulihkan Dahlan hingga 100 persen.  Pasalnya Dahlan sudah tiga kali keluar masuk RSJ Aceh. Terakhir Dahlan dilepas pulang sendiri dan ditemukan oleh keluarga berkeliaran di Kecamatan Arongan.

“Saya berharap RSJ Aceh dapat menangani Dahlan secara serius. Jangan nanti sebentar belum sembuh sudah diantar balik," ucapnya.

"Kalau bisa diobati sampai sembuh dan kalau sudah sembuh diberikan pekerjaan, karena Dahlan punya bakat melukis,” tambah dia.

Sementara itu Amren Rahim, Direktur Rumah sakit Jiwa Aceh (RSJ), yang ikut menjemput langsung Dahlan bersama dengan dua orang orang pasien jiwa lainnya yang dipasung di Kabupaten Aceh Barat, mengatakan, pihaknya akan memberikan penanganan secara maksimal kepad apara pasien.

“Hari ini kami jemput 3 orang pasien pasung di Aceh Barat, yaitu dua orang di Kecamatan Arongan Lambalek dan satu pasien di Kecamatan Woyla,” katanya.

Menurut dia, meski Pemerintah Aceh meluncurkan program bebas pasung sejak tahun 2012 lalu, hingga kini pasien pasung yang tersebar di seluruh Kabupaten Kota di Aceh masih relatif banyak.

Baca juga: Tak Punya Biaya Berobat, Alasan Keluarga Pasung Penderita Gangguan Jiwa

Dia menyebutkan, pekan lalu tim RSJ Aceh juga telah menjemput 16 orang orang yang dipasung dari Aceh Utara.

“Memang pelepasan pasung ini merupakan program pemerintah Aceh yang diluncurkan Irwandi Yusuf menjabat pada tahun 2012 lalu, namun sampai saat ini masih banyak pasien yang di pasung, sehigga program pelepasan pasung itu terus kita jalankan,” katanya.

Adapun pasien pasung yang dijemput selain Dahlan adalah Nyak Aji (38) warga Desa Peulanteu Kecamatan Arongan Lambalek dan Mutia (34) warga Desa Peulanteu Kecamatan Bobon.

“Mereka harus segera mendapatkan perawatan serta pelayanan kesehatan jiwa di RSJ Aceh di Banda Aceh, karena kalau terus dibiarkan kondisinya akan bertambah buruk, baik untuk dirinya maupun untuk keluarga,” ucap dia.

Kompas TV Ribuan warga di kawasan Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah kembali melakukan aksi pasung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com