MADIUN, KOMPAS.com - Debit air di tiga waduk di Kabupaten Madiun, Jawa Timur kritis, menyusul bencana kekeringan yang melanda kampung halaman Gubernur Jatim Soekarwo itu, sejak tiga bulan terakhir.
Bila hujan tak kunjung tiba, tiga waduk itu tidak akan lagi mengairi 13.693 hektar sawah milik petani.
"Debit air di tiga waduk sudah kritis. Bila hingga awal Oktober hujan tak turun maka air waduk tidak lagi bisa mengairi 13.693 sawah petani di Kabupaten Madiun," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Arnowo Widjaja kepada Kompas.com, Kamis ( 14/9/2017) siang.
Arnowo menuturkan tiga waduk yang mengalami penyusutan debit air yang tajam yakni Waduk Notopuro, Waduk Dawuhan, dan Waduk Saradan.
Baca juga: Kekeringan, Warga Desa Mlinjon Trenggalek Simpan Ember di Pinggir Jalan
Dia merinci, saat ini ketinggian debit air di Notoputo turun dari 7,5 meter menjadi 4,1 meter, Waduk Saradan dari 8,5 meter menjadi 3,7 meter dan Waduk Dawuhan dari 9,4 meter menjadi 4 meter.
Arnowo mengatakan, kekuatan waduk mengairi daerah irigasi untuk kebutuhan petani maksimal dibatas ketinggian debit air dua meter. "Kalau debit air sudah turun sampai dua meter maka pintu air ditutup. Air waduk tidak bisa lagi menyuplai kebutuhan petani," kata Arnowo.
Bila dipaksakan terus mengairi sawah petani, lanjut Arnowo, dipastikan konstruksi waduk akan rusak. Namun bila air waduk tak mampu lagi menyuplai kebutuhan petani sebut Arnowo, Dinas PU akan menyuplai kebutuhan air petani dengan sumur pompa. Hanya saja, petani diminta menanam tanaman palawija yang tidak membutuhkan banyak pasokan air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.