GARUT, KOMPAS.com - Hutan yang dikelola Perum Perhutani di kawasan Gunung Cikuray yang juga bagian dari jalur pendakian pendaki di Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, terbakar, Rabu (13/9/2017) siang.
Administratur Perum Perhutani Garut Asep Setiawan S Hut mengakui, lahan hutan yang terbakar ada di kawasan Perum Perhutani Garut, tepatnya di patok 57 RPH Bayongbong BKPH Bayongbong yang secara administratif masuk Desa Pamalayan Kecamatan Cikelet.
Menurut Dede, luas lahan yang terbakar mencapai 0,8 hektar dengan tumbuhan yang terbakar adalah semak belukar kering.
"Kejadiannya sekitar jam 13.30 WIB, tapi api dapat dipadamkan sekitar jam 15.00 WIB," tuturnya.
(Baca juga: Kebakaran di Bromo Meluas, Area yang Terbakar Capai 80 Hektar)
Upaya pemadaman hutan yang terbakar, menurut Asep, melibatkan jajaran Perum Perhutani sebanyak 15 orang, Muspika Kecamatan Bayongbong 25 orang dengan dibantu masyarakat sekitar sebanyak 40 orang.
Sementara itu, Zamil Abdul Azis, Manajer Bisnis Wisata Aset dan Penjualan Perum Perhutani Garut, jalur pendakian resmi ke Gunung Cikuray hanya satu pintu, yaitu dari kawasan pemancar di perkebunan teh Dayeuh Manggung Kecamatan Cilawu.
"Jalur yang resmi hanya lewat pemancar, jalur pamalayan, Cigedug itu ilegal, kita sudah tutup semua," katanya.
Wandira, warga Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, mengungkapkan, lokasi yang terbakar merupakan jalur pendakian para pendaki, tepatnya di pos 5 kawasan Paku Keresek. Makanya, sumber diduga berasal dari perapian yang ditinggalkan pendaki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.