Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Lintas Agama DKI Belajar Cara Toleransi Beragama di Purwakarta

Kompas.com - 12/09/2017, 16:04 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta mengunjungi Purwakarta untuk belajar tentang toleransi beragama.

Rombongan FKUB diterima langsung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan pengurus FKUB Purwakarta di aula kantor Bapedda Purwakarta, Selasa (12/9/2017).

Rombongan FKUB ini terdiri dari sejumlah tokoh lintas agama dari Jakarta. Mereka tertarik dengan cara menjaga toleransi beragama di Purwakarta yang selama ini dikenal di daerah lain.

Ketua FKUB DKI Jakarta Kiai Ahmad Syafi’i Mufid mengatakan, selama ini pihaknya mengetahui indeks keberagaman dan toleransi di Purwakarta cukup tinggi. Pihaknya pun bersama jajaran pengurus menggali secara langsung tata cara kehidupan toleransi di Purwakarta untuk diterapkan di Jakarta.

“Program kultural yang selama ini ada di Purwakarta sudah berhasil menciptakan atmosfer toleransi yang tinggi. Kami datang ke sini untuk menelaah itu agar diterapkan di Jakarta,” kata Ahmad seusai pertemuan, Selasa siang.

Baca juga: "Dewan HAM PBB Saja Tertarik Toleransi di Purwakarta, Masa Kami Tidak??

Selama ini, lanjut Ahmad, toleransi umat beragama di Purwakarta sangat berbeda dengan di Jakarta. Indeks toleransi di ibu kota termasuk rendah di Indonesia.

“Saya surprise, karena di tengah ranking Jawa Barat yang sangat rendah dalam membangun kehidupan toleransi, ada Purwakarta yang memiliki tingkat kerukunan umat beragama yang tinggi. Kita sampaikan apa yang kita dapat di Purwakarta dalam FKUB Jakarta nanti,” katanya.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjelaskan, pola pembangunan mental dan spiritual merupakan salah satu kunci toleransi beragama tinggi di daerahnya.

“Kita kuatkan pelajaran agama di sekolah melalui pendalaman kitab kuning, kitab Al Quran dan litab lain sesuai dengan ajaran agama para pelajar. Ruang ibadah untuk setiap agama di sekolah pun kita bangun,” kata Dedi.

Tingginya kerukunan umat beragama di Purwakarta juga tercermin dari peningkatan sarana dan prasarana ibadah, peningkatan jumlah santri, termasuk guru agama yang mengajar di sekolah umum.

Baca juga: Indahnya Toleransi Antar-pelajar Beda Agama di Purwakarta

Pemerintah Kabupaten Purwakarta pun telah menganggarkan dana dari APBD Purwakarta untuk honor guru agama.

“Honor diberikan kepada guru agama atau guru ngaji yang secara khusus dikontrak oleh pemerintah daerah," pungkas Dedi.

Kompas TV Parade Bunga di Tomohon Internasional Flower Festival 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com