Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Liar Kembali Memangsa Ternak Warga di Gunungkidul

Kompas.com - 10/09/2017, 12:09 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS. com - Serangan anjing liar kembali meresahkan masyarakat. Hari ini, Minggu (10/9/2017), sebanyak sepuluh ekor kambing milik warga Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, kembali menjadi mangsa hewan liar.

Kepala Desa Purwodadi, Sucipto menyampaikan, sekitar pukul 02.00 WIB, serangan anjing liar kembali menyerang dua dusun, yakni Dusun Danggolo dan Sureng.

Adapun untuk Dusun Danggolo ada tujuh ekor kambing warga yang menjadi korban. Di Sureng, anjing liar memangsa tiga ekor kambing.

"Jika ditotal sejak serangan pertama sudah ada sekitar 50 ekor kambing milik warga kami mati dimangsa anjing liar," kata Sucipto, saat dihubungi Minggu. 

Sebenarnya upaya warga untuk mencegah serangan hewan liar tersebut sudah dilakukan. Caranya, dengan membawa pulang kambing ke sekitar rumah, dan menjaga kandang yang jauh dari permukiman.

Namun, dini hari tadi sebagian warga memilih pulang karena ada hajatan.

"Kami beberapa waktu lalu juga bekerja sama dengan Perbakin (asosiasi menembak sasaran), tetapi hanya satu yang tertangkap," ucap Sucipto.

(Baca juga: Korban Anjing Liar di Gunungkidul Terus Bertambah)

Dia sudah meminta seluruh warga jika mengetahui anjing tidak diketahui pemiliknya lebih baik ditangkap, karena sudah meresahkan masyarakat.

Anjing liar itu diduga hidup di antara goa yang ada di sekitar desa setempat. Kawanan hewan liar ini tak memangsa semua bagian tubuh kambing, hanya sebagian, terutama di bagian leher.

"Hewan ternak itu merupakan tabungan bagi warga kami. Jika mati tak jelas seperti ini ya kasihan," ucapnya. 

Sebelumnya, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Gunungkidul Suseno Budi mengakui bahwa serangan hewan liar ini terus berulang setiap tahun.

Pada 2016, paling banyak ditemui di sisi barat atau sekitar kecamatan Panggang dan Purwosari. Saat ini banyak dijumpai di sisi timur wilayah desa Purwodadi. 

Suseno menduga anjing liar turun gunung karena kekurangan makanan dan air saat musim kemarau, sehingga menyerang ternak kambing milik warga.

Pihak dinas sudah menghimbau kepada masyarakat untuk mendekatkan kandang ke permukiman, dan merapatkan kandang.

"Kandang milik warga jauh dari rumah karena biasanya ternak dibiarkan jauh untuk memudahkan mencari pakan dan kotorannya untuk pupuk," ucapnya.

Kompas TV Warga di Kecamatan Matangkuli berbondong-bondong datang ke Desa Tanjong Babah Krung untuk melihat ular piton sepanjang tujuh meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com