Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dibunuh, Juragan Kuda Diracun oleh Istri dan Dua Anaknya

Kompas.com - 07/09/2017, 13:58 WIB
Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Kuburan juragan kuda, Abdul Waris (60) yang tewas diduga dianiaya dan diracun oleh istri dan dua anaknya menggunakan jasa pembunuh bayaran pada 24 juni 2017 lalu, bakal dibongkar polisi pekan ini.

Sesuai hasil pemeriksaan terbaru penyidik, korban sebelum dianiaya juga diracun oleh pelaku yang tiada lain adalah istri dan kedua anaknya. Polisi akan mengotopsi jasad korban untuk membuktikan apakah ada kandungan racun di dalam tubuhnya seperti pengakuan sejumlah saksi saat diperiksa penyidik.

Sesuai hasil pemeriksaan sejumlah saksi pelaku, korban diduga dibunuh di kampung halamannya di Desa Ugibaru, Kecamatan Mapilli, Polewali Mandar pada Juni lalu.

Korban dianiaya dengan cara dicekik dan dihantam balok di kamar milik korban pada 24 Juni 2017 lalu. Korban juga diduga diracun sebelum dihabisi para pelaku yang sudah merencanakan niat jaha itu.

Baca juga: Motif Pembunuhan Juragan Kuda, Istri Tak Dinafkahi gara-gara Suami Kawin Lagi

Rencananya, pekan ini polisi akan membongkar ulang kuburan Abdul Waris di Desa Ugibaru meneliti apakah ada kandungan racun atau tidak di dalam tubuh korban.

“Sesuai hasil pemeriksaan terbaru diperoleh keterangan bahwa korban sebelum dihabisi dengan dihantam balok juga diduga dibunuh dengan cara diracun. Ini yang akan kita buktikan dan proses otopsi tersebut,” tutur Kapolres Polewali Mandar AKBP Hanny Andhika Sarbini SIP SIK.

Pelaku pembunuhan terhadap Abdul Waris terungkap oleh kepolisan secara tidak disengaja. Semula, istri korban, Nurlia melaporkan kasus perampokan yang menewaskan suaminya. Dalam penyelidikan, polisi secara tidak sengaja menemukan uang Rp 16 juta dari gulungan sarung milik Nurlia.

Belakangan diketahui, uang tersebut diambil dari tangan korban setelah ia dihabisi istrinya yang bekerja sama dengan tiga pembunuh bayaran yang disewa Rp 14 juta.

Seperti diberitakan sebelumnya, Nurlia dan dua anaknya nekat menghabisi suminya lantaran uang dapur sering kali tersendat sejak korban menikah lagi dengan perempuan atau istri keduanya.

Baca juga: Istri dan Dua Anak Kandung, Otak Pembunuhan Juragan Kuda

Pelaku juga menuding suami yang telah memberinya empat anak itu belakangan kerap berlaku kasar.

Rencananya, penyidik Polres Polewali Mandar baru akan menyerahkan berkas BAP para tersangka ke kejaksaan setelah merampungkan seluruh proses pemeriksaan, termasuk hasil otopsi.

Kompas TV Polisi membekuk tiga dari empat pelaku perampokan dan pembunuhan sopir taksi online
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com