KEBUMEN, KOMPAS.com - Konflik dan krisis kemanusiaan yang terjadi di Rohingya, Myanmar, ditanggapi serius oleh umat muslim dan penganut Agama Buddha di Kebumen, Jawa Tengah.
Senin (4/9/2017), para tokoh lintas agama Kebumen menggelar pertemuan di Vihara Tirta Dharma Loka, Desa Sidoharum, Kecamatan Sempor.
Dalam pertemuan tersebut, para pemuka agama ini menandatangani nota pernyataan sikap untuk mengecam krisis kemanusiaan di negara bagian Rakhine tersebut.
Mereka mendesak Pemerintah Myanmar memberikan perlindungan dan bantuan hak asasi dasar kepada masyarakat yang terkena dampak.
(Baca juga: PBB: 87.000 Pengungsi Rohingya Membanjiri Banglades)
Ketua paguyuban umat Buddha Kebumen, Wagiman (63) mengaku prihatin atas peristiwa yang menimpa saudara umat Muslim di Rohingya. Menurut informasi yang berhasil dia telusuri, konflik di negara bagian Rakhine Myanmar, bukan persoalan agama.
Sebab, tidak hanya etnis muslim Rohingya saja yang terkena dampak, namun etnis penganut Hindu dan Buddha juga ikut mengungsi dalam peristiwa konflik di Rakhine.
“Kekerasan dalam bentuk apapun tidak sesuai ajaran Buddha. Kerukunan antar-umat di Kebumen mudah-mudahan tetap terjaga dengan adanya peryataan sikap ini,” tuturnya.
Melihat insiden kemanusiaan tersebut, tokoh agama Islam di Kebumen, Mohamad Abdul Giri (53) meminta masyarakat lebih selektif dan tidak memakan mentah-mentah informasi yang didapatkan dari sumber yang belum jelas keabsahannya.
Hal ini diperlukan untuk mencegah gesekan-gesekan serupa antar-umat beragama di Kebumen khususnya.
“Kita umat Islam harus tabayyun, jangan memakan mentah-mentah informasi yang didapat dari media sosial, harus benar-benar dicari sumber yang sejelas-jelasnya,” ujarnya.
(Baca juga: Kekerasan Rohingya Dinilai Berdampak Buruk bagi HAM di Asia Tenggara)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.