“Sampai di RS, (Bapak) dinyatakan sudah meninggal dunia,” kenangnya.
Kakak korban, Wiyono, mengatakan, di tubuh adiknya saat itu tidak terlihat secara jelas adanya luka atau memar.
“Kalau ada yang bilang (meninggal) karena kehabisan darah itu tidak benar. Memar secara kasat mata juga tidak terlihat. Ya secara ringkas memang ada pelemparan batu. Kemudian adik saya entah syok atau terkejut atau sudah kerasa nggak enak, pulang dan meninggal dunia,” tuturnya.
Wiyono menjelaskan bahwa pihak Polsek Masaran pun sudah datang ke rumah almarhum.
“Tadi pagi juga ada dari Polsek, katanya pada malam yang sama juga terjadi pelemparan sampai tiga kali. Namun ya ndilalah adik saya yang sampai meninggal (akibat pelemparan),” katanya.
Jenazahnya dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Boto, Jetis, Solo, Kamis (31/8/2017) siang. Dia meninggalkan satu istri dan tiga orang anak yang masih kecil.
Berita ini telah tayang di Tribun Solo, Jumat (1/9/2017), dengan judul: Begini Cerita Sopir Bus Patas Eka yang Meninggal Setelah Terkena Lemparan Batu di Masaran, Sragen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.