Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Amarah Buni Yani Meledak dalam Sidang hingga Kaus "Kecebong" Kaesang Dipuji Sekaligus Dikritik

Kompas.com - 30/08/2017, 09:13 WIB
Caroline Damanik

Penulis

KOMPAS.com - Buni Yani marah-marah. Terdakwa kasus pelanggaran UU ITE ini mengamuk di dalam sidang yang digelar di Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Bandung, Jalan Seram, Kota Bandung, Selasa (29/8/2017).

Kemarahan Buni bermula saat penasihat hukumnya menghadirkan Ramli Kamidin, penulis buku "Kami Melawan: Ahok Tak Layak Jadi Gubernur" sebagai saksi meringankan.

Ramli dicecar oleh tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) seputar pengetahuannya soal beredarnya video Ahok dengan durasi panjang dan pendek. Pertanyaan Jaksa langsung disambar interupsi oleh Buni.

Sementara itu, dari Bireuen, Aceh, seorang istri tua tewas setelah berkelahi dengan Herawati Sulaiman (21), istri muda suaminya. Mereka bertengkar hebat hingga berujung pada pembacokan.

Berikut ini 5 berita terpopuler dari seantero Nusantara sepanjang hari kemarin yang tak boleh Anda lewatkan:

1. Amarah Buni Yani Meledak di Persidangan

Terdakwa pelanggaran UU ITE, Buni Yani mengamuk di dalam persidangan yang digelar di Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Bandung, Jalan Seram, Kota Bandung, Selasa (29/8/2017).

Insiden itu bermula saat penasihat hukum menghadirkan Ramli Kamidin, penulis buku "Kami Melawan: Ahok Tak Layak Jadi Gubernur" sebagai saksi meringankan.

Setelah menjawab pertanyaan majelis hakim dan penasihat hukum, Ramli kemudian dicecar pertanyaan oleh tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) seputar pengetahuannya soal beredarnya video Ahok dengan durasi panjang dan pendek.

"Saksi tahu tidak ada video berdurasi pendek yang 30 detik," tanya salah seorang anggota JPU kepada Ramli.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: 3 Saksi yang Meringankan Buni Yani Dinilai Untungkan Jaksa


2. Istri Tua dan Istri Muda Berkelahi di Depan Suami, Satu Orang Tewas

Darmawati (38), warga Desa Pulo Payang, Peusangan Selatan, Bireun, tewas setelah berkelahi dengan Herawati Sulaiman (21), warga Desa Buket Sudan, Kecamatan Peusangan Selatan, Bireueun, Minggu (27/8/2017) pukul 17.00 WIB.

Kedua wanita ini adalah sama-sama istri Rusli (40). Darmawati adalah istri pertama Rusli, sedangkan Herawati ialah istri kedua pria tersebut. Mereka bertengkar hebat hingga berujung pada pembacokan.

Kapolres Bireuen AKBP Riza Yulianto SE SH didampingi Kasat Reskrim Iptu Riski Andrian mengatakan, hasil pemeriksaan polisi, sebelum peristiwa pembacokan itu terjadi, istri tua (almarhum Darmawati) datang ke kebun.

Dia hendak menemui suaminya dan meminta uang belanja rumah tangga.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Suami Peluk Erat Putrinya Usai Pergoki Sang Istri Berselingkuh


3. Ketika Warga Etnis Tionghoa Bersaksi untuk Buni Yani

Salah seorang warga etnis Tionghoa, Kan Yun menjadi saksi dalam perkara pelanggaran UU ITE dengan terdakwa Buni Yani di Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Bandung, Jalan Seram, Kota Bandung, Selasa (29/8/2017).

Kan Yun dihadirkan pihak penasihat hukum Buni Yani untuk membantah dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Dalam dakwaan, JPU menilai, unggahan dan caption Buni Yani dalam akun Facebook-nya terkait pidato mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) di Kepulauan Seribu mengakibatkan munculnya reaksi dari masyarakat.

Reaksi khususnya datang dari umat Islam yang dapat menimbulkan kebencian dan permusuhan. Hal tersebut menjurus pada terganggunya kerukunan antar-umat beragama di Indonesia.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Alasan Penasihat Hukum Buni Yani Hadirkan Saksi Beretnis Tionghoa


4. Teroris Buahbatu Gagal Ledakkan Bom di Kafe setelah 20 Menit Menunggu

Polda Jawa Barat bersama Densus 88 Antiteror menggelar reka ulang upaya peledakan bom panci di kafe "I Am Beer" Jalan Braga, Kota Bandung, Selasa (29/8/2017) dengan menghadirkan satu orang pelaku.

Upaya peledakan tersebut dilakukan oleh Agus Wiguna, terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap setelah rumah kontrakannya di Jalan Kubang Bereum, Buahbatu, Kota Bandung, hancur akibat ledakan bom panci, beberapa bulan lalu.

"Ini hari kedua rekonstruksi. AW berperan langsung dalam rekonstruksi ini," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yusri Yunus saat ditemui di sela rekonstruksi, Selasa siang.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Cerita Essien Sempat Ragu Bergabung dengan Persib gara-gara Bom Panci


5. Kaus "Kecebong" Kaesang, Dipuji Desainnya, Dikritik Harganya

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, meluncurkan merek kaus baru, yakni Sang Javas, dalam pagelaran Car Free Day (CFD) Solo di Gladak, Minggu (27/8/2017) pagi.

Merek kaus buatan Kaesang bertema kecebong. Kaesang berharap, filosofi metamorfosis kecebong menjadi katak juga terjadi pada usahanya.

Seorang warga bernama Endry Abzan (46) mengungkapkan, harga kaus yang dijual Kaesang terlalu mahal.

"Jalan-jalan di CFD lihat ada yang menjual kaus kecebong, tidak tahu ternyata putra Presiden Jokowi yang jual," ungkap dia saat ditemui di sekitar Gladak.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Kenapa Kaesang Pilih Kecebong Jadi Tema Kaus Jualannya?

 

 

Kompas TV Sidang lanjutan kasus pelanggaran UU ITE dengan terdakwa Buni Yani kembali digelar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com