MAKASSAR, KOMPAS.com - Enam ekor sapi milik warga di Desa Cenrana, Kecamatan Camba, Kabupaten Maros mati mendadak. Setelah diperiksa tim dokter kesehatan hewan, tiga ekor di antaranya positif terjangkit antraks.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Azis membenarkan adanya 6 ekor sapi mati mendadak di satu desa di Kabupaten Maros. Pihaknya langsung menyusun langkah pencegahan merebaknya wabah antraks.
"Langkah-langkah yang kami sudah lakukan yakni mengisolasi satu desa itu dan sudah dilakukan pembakaran. Rencananya isolasi dilakukan selama satu bulan," katanya, Selasa (29/8/2017).
Azis menjelaskan, selama proses isolasi, pihaknya akan melakukan vaksinasi terhadap seluruh ternak di sana. "Jika sudah diyakini 2 bulan bersih, kami akan cabut status isolasinya. Tapi biasanya sih sampai 4 tahun sporanya antraks itu mati," ungkapnya.
(Baca juga: 25 Sapi Mati Mendadak di Gorontalo Positif Antraks)
Azis menegaskan, hanya Desa Cenrana yang terjangkit antraks. Sedangkan desa-desa lainnya di Kabupaten Maros dan Kabupaten lainnya di Sulsel dinyatakan bebas dari wabah antraks.
"Ternak yang berasal dari desa tersebut langsung diisolasi. Apalagi berkaitan dengan hewan kurban jelang hari raya Idul Adha. Kita juga meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan atas lalulintas ternak dari Desa Cenrana," ucapnya.
"Kami imbau ternak-ternak dari desa itu tidak keluar, apalagi dipasarkan untuk hewan kurban," tambahnya.
Azis mengungkapkan, enam ekor sapi tersebut tidak mati secara bersamaan. Namun bertahap sejak 1 Agustus 2017 kemarin.