KENDAL, KOMPAS.com - Petani tembakau di Desa Wungurejo Kecamatan Ringinarum Kendal, Jawa Tengah, mengalami kerugian hingga ratusan juta. Pasalnya, sekitar 10 hektar tanaman tembakau mereka tertutup debu, sehingga mati dan tidak bisa dipanen. Para petani menduga debu itu berasal dari proyek pembuatan jalan tol Semarang-Batang.
Menurut salah satu petani tembakau Desa Wungurejo, Sugito, tanaman tembakaunya sudah berusia empat bulan. Seharusnya tanaman tembakaunya itu, sudah memasuki masa panen.
“Tembakau saya sebagian mengering karena debu. Sebagian lagi, karena terkena debu, akhirnya tidak laku di jual, “ kata Sugito, Jumat (25/8/2017).
Sugito mengatakan, petani mengalami kerugian sekitar Rp 60 juta per hektar. Padahal tanaman tembakau yang terkena debu, semuanya ada sekitar 10 hektar. “Kerugian kami sekitar 600 juta,” ujarnya.
Petani tembakau lain, Warsi, menyebut, kalau tanaman tembakau miliknya tidak bisa berkembang alias kerdil. Padahal usianya sudah sekitar 4 bulan. Dia menduga tidak berkembangnya tanaman tembakauny aitu karena tertutup debu.
“Biasanya tingginya sudah mencapai 1 meter, “ ujarnya.
Baca juga: Bupati Probolinggo Wajibkan Gudang Beli Tembakau Lokal, Ribuan Petani Takbir
Sementara itu, Humas Jasa Marga Semarang -Batang, Iwan Abrianto, mengatakan bahwa saat ini adalah musim kering. Banyak tanaman milik petani yang kekeringan. Tidak cuma tanaman tembakau yang ada di Desa Wungurejo, tetapi juga milik warga lain yang jauh dari pembangunan jalan tol.
“Yang tahu Dinas Pertanian. Silahkan tanya pada Dinas tersebut, “ kata Iwan.
Saat dikonfermasi melalui Whats App terkait dengan hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Diyah Aning Budiarti, mengatakan, dirinya masih berada di Solo.
“Sebelum memberikan keterangan, tentunya saya harus klarifikasi ke lapangan dulu kan,” sebutnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.