Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Prima, Peraih Medali Emas di SEA Games yang Dibohongi Sang Ayah

Kompas.com - 25/08/2017, 15:56 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

Diceritakannya, sepulang dari pelatnas, putranya sempat terpukul melihat ibunya mengalami sakit tulang kaki kiri hingga tidak bisa berjalan. Sebab, selama ini Prima sangat dekat dengan sang ibu.

"Prima ini kan sangat dekat dengan ibunya, pas pulang pelatnas itu dia terpukul mengetahui ibunya sakit," ucapnya.

Bahkan sebelum Prima berangkat ke SEA Games Malaysia, kondisi kesehatan sang ibu menurun, sehingga harus dilarikan kerumah sakit.

Arya pun mencoba membesarkan hati putranya agar tetap berangkat. Sebab ia tahu putranya ini sangat dekat dengan ibunya, sehingga tidak ingin Prima bimbang untuk berangkat membela bangsa dan negara.

"Saya bilang ke Prima, biar pun mamah sakit, jangan kamu pikirkan karena ada papa yang menjaga. Kamu harus berangkat, fokus berjuang untuk negara dan bangsa," tegasnya.

Selama berada di Malaysia, Prima selalu menjalin komunikasi dengan ayah dan tantenya. Setiap bertanding, remaja kelahiran 13 Oktober 1995 ini tak pernah lupa meminta doa restu.

Melalui sambungan telepon, Prima sering bertanya mengenai perkembangan kondisi ibunya di rumah sakit. Sang ayah terpaksa harus berbohong kepada Prima dengan menyampaikan bahwa kondisi ibunya sudah membaik.

"Saya berbohong ketika Prima tanya kondisi mamanya, sebenarnya saat itu kondisinya belum membaik. Biar Prima fokus berjuang, mamanya ada saya dan keluarga yang menjaga," katanya.

Prima sempat ingin berbicara langsung dengan ibunya. Namun sang ayah terpaksa harus memutus sambungan telepon. Bahkan Arya juga mencabut kartu simdi ponsel istrinya agar tidak bisa ditelepon.

"Sim card-nya saya cabut agar mamanya juga tidak kepikiran soal Prima di SEA Games dan fokus pada kesembuhannya. Mamanya juga dekat dengan Prima. Beberapa hari dirawat, mamanya Prima sudah diperbolehkan pulang dan bisa melihat anaknya meraih medali emas dan menyambut kedatangan di rumah," tuturnya.

Baca juga: Sri Ranti Bidik Medali Panahan Universiade

Prima pulang ke rumah pada Kamis, 24 Agustus 2017 kemarin. Setibanya di rumah, ia mengalungkan medali emas yang diperolehnya kepada sang ibu yang duduk di kursi roda. Ibunya pun langsung memeluk putranya yang telah membuat bangga orangtua dan keluarga.

"Saat pulang kemarin itu Prima mengalungkan medali Emas yang di peroleh nya ke ibunya, sampai sekarang saya masih berkaca-kaca kalau bercerita tentang ini," katanya.

Arya berharap putranya tidak cepat puas dan terus giat berlatih meningkatkan prestasinya. Sebab, usianya masih muda dan banyak event olahraga yang bisa diikuti untuk terus meraih prestasi tertinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com