Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Temukan Benda Peninggalan Manusia Prasejarah di Maros

Kompas.com - 24/08/2017, 13:03 WIB
Hendra Cipto

Penulis

Kompas TV Mengenal Islam dari Peninggalan Sejarah Sunan Muria

MAROS, KOMPAS.com - Tim peneliti arkeologi dari beberapa negara yang melakukan penggalian dan penelitian, kembali menemukan sebuah peninggalan manusia prasejarah di Leang Bulu Bettue, Kelurahan Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros.

Penemuan ini berupa liontin manusia purbakala yang terbuat dari tulang kus-kus. Tulang kus-kus diperkirakan berumur 39.900 tahun. Sama dengan umur lukisan telapak tangan yang juga ditemukan di wilayah sama beberapa tahun lalu. 

Konsulat Jendral Australia di Makassar, Richard Mathews mengatakan, proyek penelitian ini memang dikerjasamakan antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Australia. Namun, peneliti yang dilibatkan berasal dari beberapa negara.

"Kerja sama penelitian antara Indonesia dengan Australia sudah berlangsung sejak 1930-an dalam bidang arkeologi. Untuk proyek ini memang kami sengaja melibatkan banyak peneliti termasuk dari Griffith University Australia," katanya.

(Baca juga: Miliki Banyak Peninggalan Sejarah, Pemkot Gorontalo Belum Tetapkan Cagar Budaya)

 

Proses ekskavasi atau penggalian di Leang ini, sambung Richard, berlangsung selama tiga bulan, sejak Juli hingga September 2017. Sejauh ini, sudah ada jutaan temuan benda yang akan diteliti lebih lanjut.

"Tim akan terus bekerja selama masa proyek ini berlangsung. Kita harapkan, selain penemuan liontin ini, peneliti bisa menemukan hal baru yang akan mengubah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang arkeologi," ucapnya.

Arkeolog Universitas Hasanuddin (Unhas), Iwan Sumantri mengatakan, penemuan ini nantinya akan sangat berharga bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang arkelogi. Sebab, liontin yang ditemukan sudah memiliki lubang kecil sebagai gantungan kalung.

"Tentunya ini memunculkan hipotesa baru, jika pada zaman itu, manusia sudah memiliki alat untuk membuat lubang pada tulang kus-kus. Alat itu juga belum kita ketahui apa," paparnya.

Pada tahun 2014, peneliti menemukan sebuah lukisan di dalam gua Timpuseng yang letaknya tidak jauh dari penemuan liontin ini. Lukisan ini sudah diakui berusia 39.900 tahun atau lebih tua dari lukisan purba yang ada di El Castillo, Spanyol berumur 40.800 tahun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com