Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY: Indonesia untuk Semua Warga Negara

Kompas.com - 23/08/2017, 08:09 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengemukakan, Indonesia untuk semua warga negara.

Karenanya, aspek-aspek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara harus bisa dirasakan dan dinikmati seluruh warganya, tanpa terkecuali.

Pendidikan harus bisa diakses oleh semua anak bangsa bukan sekelompok masyarakat saja. Bukan hanya milik mereka yang tinggal di kota-kota atau warga yang mempunyai kemampuan secara finansial.

Persoalan pendidikan, sambung AHY, merupakan salah satu yang mengemuka dalam "Dialog Rakyat Lintas Generasi: Menatap Masa Depan Bangsa, Indonesia Seperti Apa Yang Kita Harapkan?" di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Selasa (22/8/2017) siang.

(Baca juga: AHY Gelar Dialog Lintas Generasi di Kota Ambarawa)

 

"Oleh karena itu, kita harus memiliki kepedulian dan perhatian khusus untuk bisa memberikan kesempatan belajar kepada anak-anak yang kurang mampu, padahal mereka punya semangat untuk maju," tutur AHY.

Selain pendidikan, persoalan lainnya adalah pemenuhan pelayanan kesehatan. Masyarakat menginginkan pelayanan kesehatan cepat dan responsif.

AHY menyampaikan bahwa The Yudhoyono Institute akan terus menggelar pertemuan semacam ini sebagai tradisi untuk memahami permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.

Baginya penting untuk mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung. Sebab berbagai isu yang mengemuka, baik isu tentang pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, tenaga kerja, dan beragam masalah sosial lainnya tidak selalu ditangkap media massa.

"Dari forum ini terungkap berbagai persoalan yang mengerucut pada pemenuhan hak- hak berbasis kesejahteraan sosial, keadilan sosial, hingga persatuan dan keamanan bangsa," ujarnya.

(Baca juga: The Yudhoyono Institute dan Prospek AHY di Panggung Politik Nasional)

Sebagai bagian dari elemen bangsa Indonesia, masyarakat Indonesia memiliki hak untuk mendapatkannya dan ini juga menjadi kewajiban negara untuk bisa memenuhinya.

"Kami tidak hanya berbicara tentang permasalahan tetapi ada optimisme dan keyakinan, bahwa Indonesia punya segala potensi dan kemampuan untuk maju," ucapnya.

Selain persoalan pendidikan dan kesehatan, permasalahan ekonomi kerakyatan, peluang usaha, peluang kerja hingga masalah pemenuhan hak- hak sebagai warga negara juga disampaikan oleh sejumlah elemen masyarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Yang jelas, masyarakat ingin diperlakukan adil. Baik di mata hukum, maupun adil dalam menangkap peluang-peluang untuk kemajuan. Sesuai dengan misi lembaganya, seluruh aspirasi yang telah diserap dari masyarakat ini akan dikaji dan dan diupayakan solusinya.

"Kita sampaikan saran dan masukan yang baik kepada siapapun yang memiliki kewenangan, kepentingan, dan juga kepedulian untuk bisa memberikan solusi-solusi terhadap berbagai permasalahan dan harapan masyarakat," ujarnya.

AHY menambahkan, semua elemen masyarakat harus bekerja keras dan membangun kepercayaan diri guna menyongsong Indonesia emas tahun 2045.

Dengan kerja keras dan kepercayaan diri yang besar, cita-cita tentang Indonesia yang maju dan berkeadilan akan segera terwujud. "Waktunya tinggal 28 tahun lagi, kita bisa karena kita bangsa yang besar dan kita mampu karena kita Indonesia," pungkasnya. 

Kompas TV Di Balik Pertemuan Agus Yudhuyono & Jokowi (Bag 3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com