Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2017, 10:20 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

WAINGAPU, KOMPAS.com - Peringatan HUT ke-72 RI bagi ratusan warga Pulau Salura, Kecamatan Karera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kali ini sangat istimewa. Betapa tidak, dalam sejarah berdirinya bangsa ini, warga setempat baru pertama kali mengikuti upacara bendera.

Pulau Salura sendiri, adalah pulau terluar di bagian Selatan Indonesia dan berbatasan dengan Australia. Jarak tempuh dari Salura ke Negeri Kanguru itu sekitar 800 mil. Di dalam pulau itu dihuni oleh 614 jiwa.

Warga Pulau Salura, Iwan dan Hasan mengaku, selama ini hanya aparat Desa Prai Salura saja yang mengikuti upacara bendera perayaan HUT RI di Nggongi, ibukota Kecamatan Karera. Itu pun harus menyeberang dengan menggunakan kapal motor kayu, dengan jarak tempuh antara satu sampai dua jam.

“Kami semua warga di sini sangat senang dan bangga ada upacara bendera di sini. Sejak dulu sampai sekarang kami tidak pernah ikut upacara bendera saat hari kemerdekaan,” kata Iwan yang diamini Hasan.

Meski begitu, Iwan mengaku masih merasa kurang puas karena sudah 72 tahun merdeka, mereka belum bisa menikmati akses jaringan komunikasi seluler yang memadai.

Menurut Iwan, untuk berkomunikasi melalui telepon seluler, warga harus menyeberang kurang lebih dua jam ke Pulau Sumba dengan ongkos yang mencapai puluhan ribu rupiah untuk biaya perahu motor.

“Warga di sini sebagian besar nelayan dan sangat kesulitan sekali menghubungi kelurga di daratan ketika kami berada di tengah lautan,” sebut Iwan.

Baca juga: Kisah di Balik Viral Paskibra yang Tetap Bertugas di Lapangan Berlumpur

Hal yang sama juga disampaikan warga lainnya yakni Ibrahim Muhammad Saleh dan Munajar yang mengaku dua tahun yang lalu ada warga pulau Salura yang hilang di tengah lautan ketika kapalnya mengalami kerusakan mesin dan tak bisa menghubungi siapapun walaupun membawa telepon genggam.

Menurut keduanya untuk pergi ke Kota Waingapu (ibu kota Kabupaten Sumba Timur), mereka harus menempuh perjalanan kurang lebih tujuh jam (dua jam ke pulau Sumba dengan menggunakan kapal dan lima jam perjalanan darat).

Warga pun kesulitan untuk membeli beras dan sembako lainnya dari kota Waingapu karena biaya transportasi hingga ratusan ribu rupiah karena tak ada kapal angkutan dari Pulau Salura.

Terpaksa warga harus kumpulkan uang untuk menyewa kapal motor para nelayan dari Pulau Lombok NTB agar mereka bisa sampai di Pulau Sumba. Warga juga mengeluh soal ketiadaan petugas medis di wilayah mereka. Warga pun berharap, pemerintah pusat bisa memperhatikan kehidupan mereka yang berada di pulau terluar.

Meski merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah, warga tetap menunjukkan kecintaannya terhadap Indonesia. Hal itu terlihat dengan antusiasnya warga dan para pelajar mengikuti upacara bendera yang berlangsung di pinggir pantai. Warga pun mengibarkan 1.945 bendera merah putih yang disebarkan di Pulau Salura dan dua pulau terluar lainnya yakni Pulau Kotak dan Pulau Mangudu.

Upacara itu sebagai wujud kecintaan terhadap Indonesia, walaupun minimnya akses komunikasi karena jaringan seluler yang tak terjangkau, serta minimnya akses transportasi dan kesehatan.

Baca juga: Warga Kampung di Makassar Upacara HUT RI di Sungai

Upacara pengibaran bendera merah putih diawali dengan melakukan peringatan detik-detik proklamasi dan menaikan bendera merah putih di Pulau Salura.

Upacara dihadiri oleh camat setempat, tiga orang Anggota DPRD Sumba Timur, anggota polisi Perbatasan Pulau Salura, TNI, tokoh masyarakat, dan ratusan pelajar. Setelah upacara, dilanjutkan dengan pengibaran bendera-bendera kecil dan beberapa bendera berukuran besar pada tepi pantai Pulau Salura sebanyak 1.000 buah.

Setelah itu, langsung dilakukan pawai ratusan perahu-perahu motor dengan membawa 945 bendera menuju Pulau Kotak dan pulau Mangudu yang tak berpenghuni. Dari Pulau Salura ke Pulau Kotak ditempuh selama 10 menit, sedangkan ke Pulau Mangudu sekitar 30 menit

Walaupun hanya dengan menggunakan perahu motor kecil, warga nekat menerjang arus laut yang terkenal ganas dan berbahaya. Setelah sampai di pulau Mangudu, yang merupakan pulau terakhir, sebagian warga langsung naik ke atas mercusuar setinggi 30 meter, untuk membentangkan bendera merah putih berukuran empat kali lima meter.

Selanjutnya warga juga melakukan penghormatan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta melakukan penancapan bendera sebanyak 45 buah.

Kompas TV Belasan pemuda yang tergabung dalam kolaka diving club sedang melaksanakan upacara bendera di dasar laut perairan Teluk Bone.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Banjir Bandang di Humbang Hasundutan dan Kerusakan DTA Danau Toba

Regional
Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Pemkab Bandung Raih Penghargaan Zona Integritas WBK, Kang DS: Semakin Memotivasi Kami

Regional
Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Soal Revitalisasi Pasar Anyar, Pengamat: Bukti Keberpihakan Pemerintah pada Pedagang dan Masyarakat

Regional
Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Serahkan Realisasi SHU PT HMBP, Wagub Kalteng Harap Kesejahteraan Masyarakat Meningkat

Regional
Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Demi Hilirisasi Komoditas Kakao, Pemkab Jembrana Bangun Pabrik Cokelat

Regional
Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Lombok Tengah Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di NTB, Pemkab Setempat Sasar Calon Pengantin dan PUS

Regional
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 

Regional
Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Tuntas Tunaikan Kegiatan APBD 2023, Pemprov Riau Ucapkan Terima Kasih pada Kejati Riau

Regional
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan Top Digital Awards 2023

Regional
Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Kabupaten Jembrana Boyong 2 Penghargaan dari BPS RI, Bupati Tamba: Hasil Kerja Keras Bersama

Regional
Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com