Ditemukan Terluka Parah, Gajah Betina Itu Akhirnya Mati

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Seekor gajah betina berusia 40 tahunyang sebelumnya ditemukan dalam kondisi terluka, akhirnya mati. Dia dalam perawatan tim dokter hewan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan mahout dari Pusat Latihan Gajah (PLG), Saree, Kabupaten Aceh Besar.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo mengatakan, saat ditemukan, gajah betina tersebut dalam kondisi luka dan infeksi parah di perut dan punggungnya.

Diperkirakan gajah tersebut terkena benda runcing/tajam sekitar 1 bulan lebih, sehingga infeksi.

Kemudian, gajah itu digiring ke lokasi yang lebih memudahkan petugas untuk merawatnya, di kawasan Desa Teladan, Kecamatan, Lamtamot, Kabupaten Aceh Besar.

Baca: Berebut Air di Musim Kemarau, 6 Gajah Mati Diterkam Harimau

Untuk mencapai ke lokasi gajah itu, tim harus menempuh perjalanan dengan berjalan kaki di hutan selama 3 jam lebih.

'“Dan hari ini kita kembali lagi ke lokasi ini untuk melakukan perawatan lanjutan, tapi gajah ditemukan sudah mati sekira pukul 12.00 WIB saat tim dokter dan petugas PLG Saree hendak merawat kembali,” kata Sapto Aji, Kamis (17/8/2017).

Baca: Kisah Transmigran Lampung Berjibaku dengan Gajah

“Tim selanjutnya akan melakukan otopsi di daerah luka setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian Lembah Seulawah,” kata Sapto Aji.

Sepanjang 2017, sebanyak enam ekor gajah di Aceh ditemukan mati, termasuk seekor janin gajah dengan berbagai sebab, terutama pembunuhan dan perburuan.