Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo: Merdeka Itu Bisa Bebas dari Tekanan

Kompas.com - 17/08/2017, 17:11 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut memaknai hari kemerdekaan Indonesia ke 72 sebagai bentuk bebas dari tekanan.

"Merdeka itu mereka merasa bisa bebas dari tekanan, tapi harus sadar bahwa bebas itu dibatasi," kata Ganjar di Semarang, Kamis (17/8/2017).

Kebebasan itu dibatasi oleh konstitusi. Oleh karenanya, kebebasan di dalam era kemerdekaan haruslah dilakukan dengan implementasi nilai perjuangan.

Kebebasan juga dibatasi oleh kepentingan orang lain. Menurut Ganjar, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan untuk mengisi kemerdekaan.

Mengisi kemerdekaan dapat diajukan melalui pendidikan, pengurangan pengangguran dan pengentasan kemiskinan.

"Maka, pidato Pak Presiden bagus sekali, bahwa pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten diminta keroyokan membuat prioritas-prioritas. Kalau infrastruktur nasional sudah, provinsi, kabupaten hingga desa harus juga hebat," katanya.

 

Baca: 72 Tahun Kemerdekaan dan Hilangnya Nurani Kebangsaan

Sebelum peringatan HUT RI, Ganjar sempat terharu ketika menerima 25 petani dari Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, di kompleks Gubernuran.

Mereka berjalan kaki dari lereng gunung Lawu sejak Senin lalu. Para petani itu, adalah teman-temannya ketika sekolah, dan tetangganya di Tawangmangu.

"Ini sesuatu yang mengharukan sekaligus membahagiakan. Ada semangat dari kawan-kawan waktu sekolah, tetangga kiri kanan untuk hadir pas 17 Agustus. Jadi ini kado jugalah buat kita," ujarnya.

Rombongan petani yang berjalan kaki sempat membuat politisi 48 tahun itu tak percaya. Namun, pada Rabu sore, dia dikabari bahwa tetangganya sudah memasuki wilayah Kota Semarang.

 

Baca: Pesan Persatuan Djarot pada Hari Kemerdekaan Indonesia...

"Saya pikir itu bercanda,tapi kemarin sore saya dikirimin foto ada gambarnya Pak Wali Kota Solo Rudi dan Bupati Boyolali Seno Samudro yang lagi menyematkan tali putih," tambahnya.

Dukungan dari petani lereng gunung Lawu berjalan kaki dilakukan sebagai bentuk dukungan karena dia memutuskan untuk ikut maju dalam Pilkada 2018 mendatang.

Kompas TV Upacara Digelar di Tempat Pembuangan Akhir Sampah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com