Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alusi Tao Toba, Jawaban untuk Anak-anak di Pinggir Danau Toba

Kompas.com - 16/08/2017, 13:08 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

Tidak terima dari parpol dan perusahaan rokok

Tahun 2016, Yayasan Alusi Tao Toba yang digawangi Togu Simorangkir meluncurkan Kapal Belajar 2.0 di Balige, Toba Samosir.

Kapal Belajar ini digunakan untuk berkeliling ke desa-desa di seputaran Danau Toba yang memiliki kesulitan akses melalui jalur darat serta membawa buku-buku bacaan berkualitas kepada anak-anak dan masyarakat sekitar.

Kapal belajar seharga Rp 130 juta ini merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan Alusi Tao Toba untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di sekitar Danau Toba.

Baik Sopo Belajar maupun kapal belajar Alusi dijaga oleh 13 relawan. Para relawan ini bertugas untuk mencari, mengajak, dan mendidik anak-anak untuk giat belajar dan mencintai lingkungannya.

Meski yayasan ini membutuhkan biaya untuk operasional, termasuk uang saku para relawan, Alusi Tao Toba tak pernah melayangkan proposal kepada siapa pun.

"Apalagi menerima bantuan dari partai politik, perusahaan rokok, dan perusahaan perusak lingkungan," ungkap Biston.

Biston menceritakan, pada tahun 2015, yayasan ini pernah mengembalikan satu unit kapal yang diberikan oleh donatur. Sebab, belakangan diketahui jika ternyata kapal itu bersumber dari salah satu perusahaan perusak lingkungan yang ada di sekitar Danau Toba.

Meski pustaka bergerak atau kapal belajar ini sudah berjalan, namun tetap saja ada kendala dalam pengoperasiannya.

Salah satu kendalanya adalah faktor cuaca ekstrem. Terlebih di musim kemarau yang melanda wilayah Samosir saat ini kerap menyebabkan gelombang tinggi di sekitar Danau Toba.

"Samosir ini adalah pulau. Ya alat transportasi yang paling efisien itu kapal, supaya bisa menelusuri desa-desa di sekitar danau toba," katanya.

Biston merasa bersyukur bisa ikut membantu anak-anak di sekitar Danau Toba. Dirinya berharap, anak-anak di sana tidak senasib seperti dirinya. Ia melihat, antusias anak-anak dengan buku sangat tinggi. Semangat anak-anak inilah yang membuatnya tetap gigih mengajarkan sesuatu hal yang berguna bagi anak-anak Toba.

"Biarlah anak-anak ini belajar apa yang mereka suka. Berharap nanti anak-anak ini bisa meneruskan cita-cita," tutur dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com