Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Pasang Bendera Merah Putih, Minimarket di Ngawi Ditutup Warga

Kompas.com - 15/08/2017, 21:46 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

NGAWI, KOMPAS.com — Kepala Desa Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Subandono memimpin warganya menutup satu minimarket yang berada di Jalan Raya PG Soedono Ngawi-Maospati, Desa Geneng, Kecamatan Geneng.

Penutupan ini menyusul tidak ada satupun bendera merah putih atau umbul-umbul yang dikibarkan. Padahal, menurut Subandono, memasang bendera merah putih menjelang perayaan HUT RI itu wajib bagi warga negara yang menghormati para pahlawan.

"Ketua RT dan warga sekitar sudah memperingatkan agar minimarket memasang bendera merah putih tapi tidak dihiraukan. Makanya saya pimpin langsung warga untuk menutup minimarket itu" ujar Subandono saat dihubungi Kompas.com, Selasa ( 15/8/2017) malam.

Subandono menyayangkan pemilik minimarket yang enggan memasang bendera merah putih. Kekecewaannya makin memuncak tatkala mengetahui karyawan minimarket itu belum memasang bendera merah putih karena belum ada perintah dari atasannya.

(Baca juga: Jernih Melihat Dunia: Mari Ikuti Upacara Bendera di Halaman Tempat Ibadah)

Sebenarnya, sambung Subandono, imbauan pemasangan bendera merah putih dan umbul-umbul sudah disampaikan jauh hari kepada manajemen minimarket tersebut.

Sesuai edaran Pemkab Ngawi, pemasangan bendera dilakukan sejak 24 Juli 2017 lantaran sekaligus memperingati hari jadi Kabupaten Ngawi.

"Begitu mendapat edaran itu saya beritahukan kepada warga dan mereka langsung membeli bendera dipasang di depan rumah masing-masing. Bahkan warga kami yang tinggal di pelosok karena rasa cinta tanah air juga memasang bendera merah putih, " tuturnya.

Subandono menjelaskan, tidak dipasangnya bendera merah putih menunjukkan pemiliknya tidak memiliki rasa cinta tanah air. Menurutnya, bila pemilik belum memerintahkan memasang bendera merah putih semestinya karyawannya patungan membeli bendera.

(Baca juga: Susur Sungai Bagi-bagi Bendera Merah Putih ke Warga)

"Tadi sempat kami tanya mengapa mereka belum pasang bendera merah putih. Alasannya menunggu pimpinan. Padahal mereka bisa patungan untuk membeli bendera tanpa harus menunggu perintah pimpinannya," kata Subandono.

Setelah ditutup warga, karyawan minimarket itu akhirnya memasang bendera merah putih. Ia mengharapkan peristiwa itu tak terulang lagi ke depannya. 

Sementara itu, Marketing Communication Executive Director PT Indomarco Prismatama, Gondo Sudjoni mengatakan, karyawan toko Indomaret Geneng 2 Ngawi telah memasang bendera Merah Putih di depan toko Indomaret dalam rangka memperingati HUT RI ke-72.

Bendera, sambung Gondo, telah terpasang sejak 1 Agustus 2017. Namun pada 14 Agustus 2017 jam 01.47 sesuai rekaman CCTV toko, bendera yang telah terpasang hilang diambil oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Esok harinya, pada tanggal 15 Agustus, jam 11.40 Indomaret Geneng 2 kedatangan Kepala Desa Geneng dan meminta agar toko ditutup karena tidak memasang bendera Merah Putih," ucapnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (17/8/2017).

Gondo mengatakan, saat itu karyawan toko telah memberikan penjelasan dan akan memasang lagi, namun pihak Kepala Desa tetap minta toko ditutup.Demi menjaga suasana agar tetap kondusif dan terkendali, toko ditutup sementara.

Permasalahan ini akhirnya diselesaikan dengan mediasi dari pihak kepolisian (polsek setempat), kepala desa, Babinsa, dan perwakilan karyawan Indomaret, sehingga toko kembali beroperasi pukul 12.45 dan langsung memasang bendera kembali.

Kompas TV Ditargetkan, nantinya pada 17 Agustus 2017, jumlah bendera yang terpasang telah mencapai angka 1.001.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com