Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Agustus 1945, Rakyat Bajeng Sudah Kibarkan Bendera Merah Putih

Kompas.com - 15/08/2017, 08:08 WIB
Abdul Haq

Penulis

GOWA, KOMPAS.com - Ritual adat simbol perlawanan rakyat Bajeng, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan terhadap tentara sekutu dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia kembali digelar di istana Balla Lompoa Bajeng. Senin, (14/8/2017).

Upacara adat yang dikenal dengan "Gaukang Tu Bajeng" ini digelar setiap tahunnya pada tanggal 14 Agustus. Tanggal 14 Agustus tersebut dipilih untuk mengenang perlawanan rakyat setempat 72 tahun silam. Pasalnya, pada hari Selasa, 14 Agustus 1945 rakyat setempat telah mengibarkan bendera merah putih lebih awal mengawali proklamasi kemerdekaan yang jatuh tiga hari setelahnya.

"Gaukang Tu Bajeng ini adalah pesta adat masyarakat di sini untuk mengenang peristiwa jelang kemerdekaan dan hal ini menegaskan bahwa bendera merah putih lebih dahulu berkibar di angkasa Bajeng yakni tanggal 14 Agustus 1945," kata Makmur Daeng Sitakka, ketua adat kerajaan Bajeng.

Ritual dimulai pukul 09.00 Wita dengan diawali dengan pengambilan bendera merah putih, bendera kerajaan, serta bendera perang di dalam istana kerajaan berbentuk rumah panggung berbahan kayu yang disebut dengan "Balla Lompoa". Sejumlah pemuka adat yang dikawal dengan sejumlah pasukan kerajaan bersenjata tombak.

Bendera pusaka diarak ke halaman istana diiringi dengan tabuhan gendang tradisional untuk dikibarkan. Pengibar bendera pun berpakain adat dan mengarak tiang bendera berbahan bambu. Setelah dikibarkan, komandan pasukan kerajaan terlebih dahulu menggelar ritual sumpah setia dengan hunusan keris pusaka yang disebut dengan "Angngaru".

Baca juga: Berita Foto: Semangat Merah Putih di Tebing Pantai Pandawa Bali

Sebelumnya, pihak panitia membacakan riwayat singkat awal dimulainya Gaukang Tu Bajang ini. Disebutkan pada 12 Agustus 1945 seorang perwakilan tentara Jepang bernama Fukusima datang ke istana Kerajaan Bajeng dan memberitahukan bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu setelah dua bom sangat dahsyat menyerang negaranya.

Atas laporan inilah sejumlah tokoh adat setempat langsung menggelar pertemuan. Dalam pertemuan tersebut disimpulkan bahwa mereka harus mencegah pihak sekutu untuk kembali menjajah bangsa Indonesia.

Pada hari Selasa, 14 Agustus 1945 digelarlah ritual ini dengan mengibarkan bendera kerajaan dan bendera perang serta bendera merah putih sebagai simbol perlawanan.

Hingga kini, masyarakat setempat pun terus memperingati hari bersejarah tersebut dan menegaskan bahwa bendera merah putih berkibar lebih awal dari tanggal 17 Agustus 1945 di tempat ini.

Kompas TV Sebanyak 20 bendera merah putih dipasang di sejumlah instansi perkantoran dan rumah warga Kota Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com