Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Tanpa Gawai, Anak-anak di Sebatik Ikuti Permainan Tradisional

Kompas.com - 14/08/2017, 19:11 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Untuk mengajak anak-anak mengenal kembali permainan tradisional, sejumlah pemuda di perbatasan Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, yang tergabung dalam Gebyar Aku Cinta Indonesia (GACI) menggelar "one day no gadget".

Ketua Gerakan Aku Cinta Indonesia (GACI) Agus Salim mengatakan, maraknya pengaruh gadget atau gawai yang sudah merambah anak-anak di wilayah perbatasan membuat mereka melupakan permainan tradisional.

Baca juga: Jaga Permainan Tradisional, Ratusan Anak di Purwakarta Ikut Festival Layang?layang

Padahal, kata Agus, jika dimainkan, permainan tradisional selain menyehatkan juga membentuk karakter anak melalui interaksi dan kerja sama antar mereka.

"Permainan tradisional itu sebenarnya menarik karena membutuhkan kerja sama, bisa menjalin persaudaraan dan tidak ada efek kecanduan seperti permainan game online," ujarnya, Senin (14/8/2017).

Selama seharian, ratusan siswa usia sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Sebatik diajak mengikuti berbagai permainan tradisional seperti lomba bakiak massal, pilot bersarung, lomba karung, katapel dan beberapa permainan tradisional lainnya.

Selama sehari itu, panitia memang membatasi peserta bersentuhan dengan gadget, sehingga bisa memaksimalkan interaksi sesama anak.

"Seharian tersebut kita mencoba anak-anak tidak menyentuh gadget mereka. Kita ajak mereka lebih berinteraksi sesama teman mereka,” imbuhnya.

Acara one day no gadget merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain kegiatan lomba permainan tardisional anak, GACI juga menggelar lomba tarian tardisional, cipta baca puisi, paduan suara dan lomba band.

Selain itu, dalam memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus mendatang, GACI juga berupaya memecahkan rekor Muri dengan upacara pengibaran bendera yang diikuti pasukan pengibar bendera terbanyak, yakni 1.478 orang.

Baca juga: Ini 9 Permainan Tradisional Anak di Sulawesi Utara

Seluruh paskibra merupakan perwakilan dari organisasi kepemudaan, perwakilan etnis, suku dan agama di Kecamatan Sebatik.

Dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan itu, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo dipastikan akan menjadi inspektur upacara.

Kompas TV Permainan Tradisional Jadi Cara Untuk Lestarikan Budaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com