Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/08/2017, 16:41 WIB
|
EditorReni Susanti

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 160 siswa kelas 4, 5, dan 6 Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Uswah, Kelurahan Klatak, Kalipuro, Banyuwangi menjahit bendera merah putih sepanjang 25 meter dan lebar 4 meter.

Mereka menyatukan kain berwarna merah dan putih tersebut menggunakan jarum dan benang lalu dijahit secara manual didampingi guru pendamping.

Suci Suwandiani Ernawati, Kepala SDIT Al Uswah mengatakan, kegiatan menjahit bendera dilakukan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia serta mengajarkan kepada para siswa bagaimana memperlakukan bendera merah putih sebagai simbol negara.

"Anak-anak cukup antusias saat menjahit kain warna merah dan putih menjadi bendera sepanjang 25 meter. Guru yang mendampingi juga mengajarkan bagaimana cara menghormati bendera merah putih sebagai simbol negara, seperti tidak boleh jatuh ke tanah atau tidak boleh diinjak," jelas Suci Suwandiani.

(Baca juga: Tempat Penyimpanan Bendera Pusaka, dari Kaca Anti-Peluru hingga Pengatur Kelembapan)

 

Selain itu, mereka mendapatkan pengajaran sejarah lewat cerita sang guru. Sedangkan untuk siswa kelas 1, 2, dan 3 diajak nonton film bertemakan kemerdekaan.

Saat bendera merah putih selesai dijahit, para siswa termasuk siswa kelas 1,2, dan 3 langsung membentangkan bendera hasil karya mereka sembari menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Kemudian mereka memasangnya di sepanjang pagar lantai dua SDIT Al Uswah.

"Saat membentangkan bendera, semua siswa ikut mulai yang kelas 1 sampai kelas 6 termasuk semua guru-guru," ucapnya.

"Nilai nasionalisme ini yang ingin kami tanamkan kepada para siswa bahwa kemerdekaan ini didapatkan dengan perjuangan. Selain itu juga agar mereka lebih menghargai jasa para pahlawan. Merinding rasanya. Semangat patriotismenya terasa sekali," tambahnya.

(Baca juga: Khofifah Jahit Bendera Merah Putih di Rumah Fatmawati Soekarno)

Rencananya, bendera merah putih tersebut akan dipasang di pagar lantai dua selama bulan Agustus.

Sementata itu, Sahaja Nektar Martadi, siswa kelas 6 yang ikut menjahit bendera mengaku bangga bisa membuat bendera raksasa.

"Seneng bisa jahit bendera apalagi benderanya dipasang di pagar, jadi kalo masuk sekolah langsung keliatan di atas. Bangga gitu bisa buat bendera raksasa untuk Agustusan," tutupnya. 

Kompas TV Ditargetkan, nantinya pada 17 Agustus 2017, jumlah bendera yang terpasang telah mencapai angka 1.001.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bupati Jekek Paparkan Prestasi Pemkab Wonogiri, dari Pertumbuhan Ekonomi hingga Penghargaan Tingkat Nasional

Bupati Jekek Paparkan Prestasi Pemkab Wonogiri, dari Pertumbuhan Ekonomi hingga Penghargaan Tingkat Nasional

Regional
Realitas Tata Kelola Transportasi Laut yang Mengecewakan

Realitas Tata Kelola Transportasi Laut yang Mengecewakan

Regional
Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Regional
Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Regional
Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Regional
Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Regional
Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Regional
Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke