UNGARAN, KOMPAS.com - Sedikitnya 100 hektar tanaman singkong di empat dusun di wilayah Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang gagal panen akibat diserang kawanan kera.
Kepala Desa Sepakung, Ahmad Nuri mengatakan, serangan primata tersebut sudah berlangsung sejak tiga pekan terakhir. Ditengarai musim kemarau telah mengakibatkan persediaan makanan di hutan telah menipis, sehingga kera-kera ini menyasar ladang singkong warga.
Serangan kera tersebut terjadi di empat dusun yang wilayahnya berada di pinggiran hutan Cemoro Sewu. Keempat dusun tersebut adalah Dusun Jingkol, Srandil, Gowono dan Dusun Kenongo.
"Total lahan yang dirusak sudah 100 hektar. Mereka sekali turun 30 sampai 50 ekor, biasanya siang sampai sore hari," kata Nuri, Rabu (9/8/2017).
Baca juga: Ratusan Kera Serang Lima Desa di Wonogiri
Menurut Nuri, sebenarnya sejak lima tahun terakhir warga sudah mengantisipasi serangan kera ini dengan cara menanam tanaman buah-buahan di pinggiran hutan. Namun demikian, kawanan kera tetap menyerang ladang warga pada musim kemarau tahun ini.
"Kami sudah nanam jambu, sirsat dengan harapan monyet-monyet itu tidak masuk ke lahan warga. Tapi ya tetap masuk," ucapnya.
Warga hanya bisa pasrah dengan kondisi ini, sebab kawanan kera ini menyerang secara acak. Upaya untuk menjaga tanaman di ladang juga dinilai tidak sebanding dengan hasil yang akan di dapat oleh para petani.
"Rugi waktu dan tenaga, akhirnya banyak warga yang nyari kerja ke kota," ujarnya.
Pihaknya sudah melaporkan hal ini ke dinas terkait di Pemkab Semarang. Nuri berharap Pemkab Semarang turun tangan untuk mengatasi persoalan ini. Apalagi akhir-akhir ini kawanan kera ini juga kerap terlihat mendekati permukiman warga.
"Bukan tidak mungkin suatu saat mereka bisa menyerang manusia," kata Nuri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.