Pilgub Jabar, Deddy Mizwar 99 Persen Yakin Diusung Gerindra-PKS

SUMEDANG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar optimistis dirinya akan diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 mendatang.

"Insyaallah, 99 persen. Yang satu persen bisa merubah segalanya," kata Deddy di Sumedang, Selasa (8/8/2017).

PKS mengantongi 12 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Barat. Sementara Partai Gerindra memiliki 11 kursi. Jumlah kursi kedua partai tersebut cukup untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Namun, keyakinan Deddy belum mencapai seratus persen karena hingga saat ini memang belum ada deklarasi resmi dari Gerindra dan PKS. Ia memprediksi, deklarasi baru akan dilakukan dalam dua bulan mendatang.

"Sebelum ada deklarasi kan bisa berubah segalanya," ujarnya.

(Baca: Akan Koalisi, PDI-P dan Golkar Siap Tutup Pintu untuk Ridwan Kamil)

Pemeran film Naga Bonar ini juga menegaskan, bahwa para pesaingnya saat ini juga belum ada yang mendapatkan dukungan pasti untuk maju dalam Pilgub Jabar.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil misalnya, baru dideklarasikan oleh Partai Nasdem yang hanya mengantongi 5 kursi di DPRD Jabar.

Sementara Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, kemungkinan besar akan diusung Partai Golkar dan PDI-P. Nama wakil Dedi dari PDI-P pun masih belum jelas.

"Kan belum ada satu pun sekarang yang sudah deklarasi dan memenuhi syarat. Belum ada satu pun. Baru wacana semuanya," kata dia.

(Baca: Nusron Wahid: Kalau Susi Maju Pilgub Jabar, Bisa Porak-poranda Semuanya)

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengungkapkan, PKS dan Gerindra satu suara mengusung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu untuk maju dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubenur Jawa Barat 2018 mendatang.

Meski belum mencapai keputusan final, Sohibul mengaku bahwa dirinya sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk membicarakan hal tersebut.

Ia menuturkan, PKS dan Gerindra sejauh ini masih solid dan berada dalam satu gerbong untuk menghadapi pertarungan politik Pilkada Jawa Barat 2018 dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.