NUNUKAN, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota Tarakan, Kalimantan Utara, belum menerima hasil visum dan otopsi jasad bayi yang disimpan di dalam mesin pendingin (freezer).
Padahal, sesuai jadwal yang beredar di kalangan wartawan, Senin (7/8/2017) hari ini, pihak kepolisian akan mengumumkan hasil otopsi terhadap bayi tersebut.
Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Michael Hence Royke Supit mengatakan, pihaknya masih menunggu dokter yang sedang berada di luar kota. Pihaknya belum bisa memastian kapan hasil visum dan otopsi akan keluar.
"Kita masih menunggu hasil otopsi dan visum. Dokternya masih keluar kota, nunggu itu dokternya kembali,” ujarnya, Senin.
Baca juga: Bayi yang Disimpan di Lemari Pendingin Masih Hidup Saat Dilahirkan
Dearystone Supit menambahkan, pihak kepolisian juga akan melakukan pemeriksaan terhadap kejiwaan SA (24), warga Jalan Lestari, RT 21, Kelurahan Karang Harapan, ibu bayi yang menjadi tersangka dalam kasus ini.
Pemeriksaan terhadap kejiwan SA masih menunggu hasil otopsi dan visum bayi yang disimpan di dalam lemari pendingin.
“Setelah ini mungkin kita akan melakukan pemeriksaan kejiwaan, kita belum,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepolisian Resor Kota Tarakan menerima laporan dari pembantu di tempat pencucian mobil di Jalan Pulau Bunyu, RT 11, Kelurahan Karang Harapan, tentang penemuan bayi di dalam panci yang disimpan lemari pendingin pada Rabu (2/8/2017) malam sekitar pukul 19.30 Wita.
Kepolisian Resor Tarakan saat ini telah menetapkan SA, ibu sang bayi, sebagai tersangka dalam kasus ini.
Baca juga: Kronologi Ibu Simpan Bayi di Lemari Pendingin Selama 3 Bulan
SA mengaku menyimpan jasad bayi yang baru dilahirkan pada bulan Mei lalu karena takut sang anak nantinya tidak akan mendapat akta kelahiran seperti anaknya yang pertama.
SA merupakan istri keempat DO (54), pemilik usaha pencucian mobil yang dinikahi secara siri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.