Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Gajah-gajah Mandi di Way Kambas

Kompas.com - 07/08/2017, 09:01 WIB
Sherly Puspita

Penulis

LAMPUNG, KOMPAS.com - Pada suatu pagi, gerimis tipis membasahi tanah Lampung, salah satu provinsi di Pulau Sumatra. Suara sekawanan gajah yang berada di kawasan Elephant Response Unit (ERU) seolah-olah memanggil para pawangnya untuk menikmati pagi bersama.

Itulah suasana yang tergambar saat Kompas.com menyambangi salah satu kamp ERU yang terletak di daerah Tegal Yoso, Lampung Timur, Sabtu (29/7/2017) lalu.

Pagi itu, seperti pada hari-hari biasanya, gajah-gajah terlatih yang ditampung di kamp Tegal Yoso akan dimandikan. Para pawang menuntun gajah "binaannya" masing-masing dan diarahkan ke sungai terdekat.

Mahout dari Elephant Rescue Unit (ERU) sedang memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Rescue Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar.KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Mahout dari Elephant Rescue Unit (ERU) sedang memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Rescue Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar.
Seekor gajah kecil bernama Qory lincah mengikuti induknya, Dona, menuju sungai dangkal di sekitar kawasan konservasi gajah tersebut. Qory dan Dona tak sendiri, ada gajah kecil lain bernama Elena yang turut serta.

Berbeda dengan Qory, Elena tak memiliki induk lagi. Dia ditemukan dalam kondisi kaki terluka parah akibat jerat yang dipasang warga. Sesampainya di sungai, pawang meminta Dona untuk masuk ke dalam sungai.

"Ayo posisi tidur Don, ayo tidur," ujar si pawang.

Mahout dari Elephant Rescue Unit (ERU) sedang memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Rescue Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar.KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Mahout dari Elephant Rescue Unit (ERU) sedang memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Rescue Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar.
Dona pun segera melipat keempat kakinya dan segera merebahkan badannya. Berbeda dengan Dona, gajah-gajah kecil yang mengikutinya tak mau diam.

Qory lari ke sana ke mari dan menggoda induknya, Elena bahkan tak mau memasuki sungai dan bermain-main di tepian sungai.

"Qory diam, Elena ayo sini mandi, nakal ya," teriak pawang seperti memperlakukan seorang anak kecil.

(Baca juga: Kisah Transmigran Lampung Berjibaku dengan Gajah)

Di kamp ini, lokasi memandikan gajah betina yang memiliki anak dipisahkan dengan betina tanpa anak. Betina tanpa anak dimandikan di lokasi yang sama dengan gajah jantan di sungai yang lebih dalam.

Di sungai yang lebih dalam tersebut, para pawang terlihat memandikan gajah-gajah berukuran besar. Meski di lokasi yang berbeda, cara memandikan gajah di sungai ini tak jauh berbeda. Para pawang meminta para gajah untuk merebahkan badan di sungai.

Para gajah mengikuti instruksi yang diberikan para pawang dan berjajar rapi di sepanjang aliran sungai. Gajah-gajah tersebut sesekali memejamkan mata seolah menikmati saat pawang menggosok kulit tebalnya.

"Ayo berbalik Karnangin, ayo cepat," perintah seorang pawang pada salah satu gajah binaannya.

Karnangin pun segera menuruti perintah sang pawang. Setelah tubuh besar gajah-gajah bersih, pawang tak langsung membawanya kembali ke kamp. Ada beberapa pola latihan yang harus diterima gajah-gajah setiap paginya.

Mahout dari Elephant Rescue Unit (ERU) sedang memandu gajah ke sungai di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Rescue Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar.KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Mahout dari Elephant Rescue Unit (ERU) sedang memandu gajah ke sungai di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Rescue Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar.
"Angkat kaki Karnangun, tinggi, bagus. Sekarang angkat belalai, tinggi," perintah para pawang pada kawan Karnangin, Karnangun.

Setelah proses mandi dan latihan selesai, gajah-gajah jinak ini pun dituntun menuju kandang yang sudah dalam kondisi bersih untuk menikmati santap pagi.

"Gajah-gajah ini kayak manusia, kalau sudah mandi, sudah makan ya maunya diajak jalan-jalan. Makanya setelah makan selesai kami "angon" (ajak berjalan-jalan di sekitar kawasan konservasi)," ujar Mbah Rebo, salah seorang pawang.

 

 

Kompas TV Lucu! Induk Gajak Ini Coba Selamatkan Anaknya yang Tenggelam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com