Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Ngejah, Bangun Kampung Halaman dari Gerakan Literasi (3)

Kompas.com - 04/08/2017, 17:18 WIB
Ari Maulana Karang

Penulis

Opik pun diganjar anugrah Pelopor Pemberdayaan Masyarakat dari Gubernur Jawa Barat dan anugrah Nugra Jasadarma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional di tahun yang sama.

Komunitas Ngejah pun mendapat Anugrah Peduli Pendidikan dari Kemendikbud pada 2015. Penghargaan juga diraih Roni Nuroni, relawan Komunitas Ngejah yang menjadi juara kedua dalam ajang lomba pengelola taman bacaan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Penghargaan yang sama diterima relawan Budi Iskandar sebagai juara kedua lomba Inovasi Literasi yang digelar Kemendikbud tahun 2016.

Komunitas Ngejah juga mendapatkan dua penghargaan dalam ajang Gramedia Reading Community Competition di tahun 2016, yaitu juara pertama dan juara favorit.

Terbaru dan menjadi kebanggan tersendiri bagi Opik, saat dirinya dirinya diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Negara bersama 38 orang penggiat literasi dari seluruh Indonesia untuk berdiskusi soal perkembangan literasi.

“Ini jadi kebanggaan tersendiri bagi saya dan teman-teman komunitas Ngejah. Tapi yang paling bahagia bagi saya adalah saat melihat anak-anak datang ke saung makin akrab dengan bacaan,” tuturnya.

Masyarakat pun kini merasakan manfaat dari gerakan yang dibangunnya bersama para relawan.

“Yang paling membuat saya terharu, saat melihat anak-anak SD berebut cita-cita setelah membaca buku aneka profesi, dari membaca secara tidak langsung mereka menemukan mimpinya,” ungkapnya.

(Baca juga: Kampanyekan Literasi, Sutopo Modifikasi Becaknya Menjadi Perpustakaan)

Opik sendiri masih memiliki mimpi untuk terus memperluas gerakan Komunitas Ngejah yang dibangunnya.

Saat ini ia merasa punya pekerjaan rumah besar yang harus dikerjakannya sebagai pendiri, yaitu membangun usaha ekonomi agar kegiatan komunitas Ngejah bisa tetap berjalan dan relawannya bisa tercukupi kebutuhan ekonominya.

Komunitas Ngejah, sambung Opik, bukan sekadar ruang untuk membaca dan meminjam buku. Komunitas ini menjadi tempat aktualisasi diri, ruang, serta upaya beternak mimpi bagi anak-anak kampung.

Dengan segala keterbatasan, Komunitas Ngejah akan terus belajar bersama, belajar berkarya, dan belajar berbagi untuk menghidupkan denyut jantung kampung halamannya.

TAMAT

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com