Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2017, 12:13 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – SA (24) warga Kelurahan Karang Harapan, Kota Tarakan, terduga pelaku penyimpan bayi dalam lemari pendingin mengaku takut jika anaknya nanti tidak bisa memiliki akte kelahiran seperti anak pertamanya.

Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Michael Hence Royke Supit mengatakan, SA merupakan istri keempat dari DO. “SA ini istri keempat. Dia tidak mau seperti anak pertamanya tidak punya akta,” ujarnya, Jumat (4/8/2017).

SA melahirkan bayi berjenis kelamin perempuan seorang diri di sebuah bak mandi di kamar mandi rumahnya, Jalan Lestar RT 21, Kelurahan Karang Harapan, Kota Tarakan. SA melahirkan dengan teknik waterbirth (di dalam air) yang diketahuinya di Youtube.

Namun SA tidak tahu cara menangani bayi pasca persalinan. Hingga bayi yang dilahirkan dalam keadaan hidup meninggal dunia.

(baca juga: Seorang Ibu Simpan Jasad Bayinya di Lemari Pendingin Selama 3 Bulan)

"Karena tidak paham kemudian meninggal. Dia tidak paham juga teknik melahirkan di dalam air, dia cuma melihat di Youtube,” imbuh Dearystone Supit.

Mengaku panik dan kalut, SA malah membungkus bayi meninggal itu dengan kantung plastik hitam. Ia lalu menyimpannya ke dalam freezer.

Dua hari kemudian, bayi yang sudah membeku tersebut dipindahkan ke dalam sebuah lemari pendingin di tempat pencucian mobil milik suaminya, DO, di Jalan Pulau Bunyu RT 11, Kelurahan Karang Harapan, Kota Tarakan.

“Dari pengakuannya, dia takut ketahuan orang lain di rumah sehingga bayi yang membeku tersebut ditaruh di dalam panci dan disimpan di lemari pendingin di tempat pencucian mobil,” ucap Dearystone Supit.

(Baca juga: Bayi yang Disimpan di Lemari Pendingin Masih Hidup Saat Dilahirkan)

 

Panci berisi bungkusan bayi tersebut bercampur dengan beberapa bahan makanan lain. Makanan tersebut untuk karyawan di tempat pencucian mobil. Kemudian, bungkusan tersebut ditemukan pembantu setelah 3 bulan tersimpan.

Pembantu perempuan yang menemukan kemudian melaporkan temuan tersebut ke kantor polisi dibantu oleh suaminya yang juga bekerja di tempat pencucian mobil, Rabu (2/8/2017) sekitar pukul 19:30 Wita.

10 jam kemudian, polisi mengamankan SA yang diduga pelaku penyimpan bayi dalam lemari pendingin tersebut. Hingga kini, polisi masih memeriksa terduga pelaku SA. Polisi juga mengamankan satu kulkas dan satu lemari pendingin, tempat penyimpanan bayi tersebut.

Kompas TV Penemuan Jenazah Bayi di dalam Tas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dukung Sektor Pertanian, Wabup Kukar Siapkan Anggaran hingga Rp 1 Triliun

Dukung Sektor Pertanian, Wabup Kukar Siapkan Anggaran hingga Rp 1 Triliun

Regional
Setelah Kereta Cepat Whoosh Beroperasi

Setelah Kereta Cepat Whoosh Beroperasi

Regional
Cekatan Tangani Banjir di Kota Semarang, Mbak Ita Dipuji Anggota DPRD

Cekatan Tangani Banjir di Kota Semarang, Mbak Ita Dipuji Anggota DPRD

Regional
Maksimalkan Satu Data Indonesia Sumut, Diskominfo Sumut Tekankan Standardisasi Aplikasi Pemerintah

Maksimalkan Satu Data Indonesia Sumut, Diskominfo Sumut Tekankan Standardisasi Aplikasi Pemerintah

Regional
Jelang Musim Hujan, Pemkot Semarang Jalankan Revitalisasi Saluran Air untuk Antisipasi Banjir

Jelang Musim Hujan, Pemkot Semarang Jalankan Revitalisasi Saluran Air untuk Antisipasi Banjir

Regional
Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Pasar Slogohimo Terbakar, Pasar Darurat Digelar di Lapangan Kelurahan Bulusari

Regional
Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Komparasi Kereta Cepat Whoosh dan KA Argo Parahyangan

Regional
Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Syukuran Pendopo Serambi Madinah, Pemkab Tanah Bumbu Gelar Tabuhan 1.000 Rebana

Regional
Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Setahun Tragedi Kanjuruhan dan Perjuangan Mencari Keadilan

Regional
Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Hadiri Fashion Show Istana Berbatik, Gubernur Syamsuar Promosikan Batik Riau Hasil Kreasi Pebatik Daerah

Regional
Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Kepala BPBD Riau: Kabut Asap di Riau Berasal dari Karhutla di Sumsel dan Jambi

Regional
Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Pj Gubernur Sulsel Bakal Bangun 100.000 Rumpon untuk Sejahterakan Nelayan

Regional
Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Dorong Pemberdayaan Zakat dan Masyarakat area Malang, Dompet Dhuafa Ciptakan Minuman dari Lidah Buaya

Regional
Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Hadir di Acara Penutupan Discover North Sulawesi, Puan Terkesan Keramahan Masyarakat Sulut

Regional
Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Hadiri IGA 2023, Mbak Ita Paparkan 2 Program Inovasi Unggulan Pemkot Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com